Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri Renang Sejauh 100 Meter
Kapal penyeberangan di Mawasangka Timur Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, pada Minggu (23/7) malam dan menewaskan 15 orang.
Kapal penyeberangan di Mawasangka Timur Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, pada Minggu (23/7) malam dan menewaskan 15 orang.
Lebih dari 33 penumpang kapal penyeberangan antar desa ditemukan selamat. Muhammad Arif menceritakan bagaimana perjuangannya menyelamatkan diri. Saat itu, suasana begitu panik saat badan kapal perlahan tenggelam. Arif masih mengingat jelas peristiwa di malam itu. Setelah kapal tenggelam, dia langsung menggandeng tangan sepupunya. Mereka berenang sekuat tenaga mencari daratan tempat menyelamatkan diri.
@merdeka.cm
Arif menjelaskan. Saat di kapal, dia berdiri di posisi paling depan. Tiba-tiba kapal oleng. Tanpa pikir panjang, Arif meloncat dan menjauh dari kapal yang akan tenggelam. Usai melompat, dirinya baru tersadar. Ada sepupunnya yang masih duduk di bangku SMP memanggil. Sepupunya mengeluh tak berani melompat karena tidak bisa berenang.
"Jangan kau pegang badanku, tetapi saya saja yang pegang bajumu. Karena kalau kamu pegang badanku, sama-sama kita akan tenggelam," cerita Arif.
Ketika perahu tempel itu mulai miring dan air laut mulai masuk ke perahu, penumpang yang ada di dalamnya semakin panik. Mereka sibuk menyelamatkan diri. Beberapa saat kemudian, perahu terbalik. Arif tak ingat persis kenapa peristiwa itu memakan korban yang cukup banyak. Akibat peristiwa itu, Arif kehilangan enam sanak saudara. "Ada banyak faktor, mungkin tertimpa perahu yang tenggelam. Mau lompat ke mana karena posisi perahu katinting itu langsung terbalik," kata Arif.
Kepala Desa Lagili Kecamatan Mawasangka Timur Kabupaten Buton Tengah, Tamsir, sangat berduka dan sedih yang sangat mendalam dengan kejadian tersebut. Ini menjadi pukulan dan pelajaran agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. "Kami akan secepatnya kumpulkan para pelaku ojek laut penyeberangan untuk diberikan edukasi soal keselamatan penyeberangan supaya kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.
Sebenarnya, kata dia, daya tampung ojek perahu (katinting) idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa itu diisi 40 lebih orang penumpang. Ke depan, katanya, akan ada aturan untuk para pelaku ojek perahu. Termasuk soal jumlah penumpang supaya masyarakat pengguna jasa ojek perahu bisa lebih nyaman dan keselamatan yang paling utama.
Jarak tempuh penyebarangan laut dari Mawasangka Timur ke Mawasangka Tengah hanya 1 kilometer dan bisa ditempuh dengan ojek laut sekitar 10 menit. Menurut Kades, ada jalan darat dari Mawasangka Timur ke Mawasangka Tengah tetapi jarak tempuhnya lebih jauh dan lebih lama. "Kalau harus memutar dengan kecepatan 60 kilometer per jam memerlukan waktu satu jam lebih," katanya.
Riski naik tiang bendera setinggi 14 meter tanpa rasa ragu.
Baca SelengkapnyaAksi pengibaran bendera merah putih di lapangan Rempoa Tangerang Selatan saat upaca HUT RI ke-78 diwarnai insiden tali pengait bendera lepas.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Asmujiono membawa nama Indonesia, karena memang negara tetangga Malaysia juga menjalankan misi serupa.
Baca SelengkapnyaAksi heroik petugas penjaga palang Kereta Api selamatkan wanita hendak bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca SelengkapnyaRibuan artefak ini diyakini hasil jarahan yang tenggelam bersama kapal milik panglima perang Zhang Xianzhong pada abad ke-17.
Baca SelengkapnyaSeorang jenderal polisi di Papua menunjukkan aksi heroiknya, menolong orang yang tengah mengalami kecelakaan
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, jika kasus Wadas sudah selesai.
Baca Selengkapnya