Cerita BNN soal penggerebekan di LP Pekanbaru
Merdeka.com - Kabar penamparan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana kepada salah satu petugas Lapas Pekanbaru Riau sudah menyebar ke publik. Tapi isu ini sudah dibantah oleh Direktur Pengejaran dan Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol. Benny Mamoto yang ikut dalam sidak kemarin.
Rencana sidak di Lapas Pekanbaru Riau berawal dari penangkapan dua orang kurir narkoba sehari sebelumnya. Setelah penangkapan dua kurir itu, kasus kemudian dikembangkan.
Hasil penangkapan, petugas menyita delapan bungkus dus berisi makanan. Tapi, dalam makanan itu ditemukan 800 gram sabu.
"Setelah kurir itu diperiksa, dia (kurir) mengaku diperintahkan dari lapas. Maka kami langsung bergerak ke lapas karena katanya ada yang memerintahkan dari dalam," kata Benny kepada merdeka.com, Selasa (3/4).
Keesokan harinya, Denny bersama rombongan dari BBN melakukan sidak ke lapas. "Kami sengaja ke sana dini hari, namanya juga sidak, bukan kunjungan kerja," tegas dia.
Rombongan Denny tiba di lokasi pada pukul 02.00 dini hari. Saat tiba di depan gerbang lapas, rombongan sudah mencoba mengetuk pintu tapi tidak ada yang membuka.
"Pintu gerbang semua dikunci, digedor-gedor juga tidak ada membuka. Kemudian kami langsung melompat pagar depan menuju pintu masuk," jelas Benny.
Sampai di depan pintu masuk, rombongan kembali mengetuk pintu beberapa kali dan berteriak untuk dibukakan pintunya. Setelah menunggu lama, pintu akhirnya dibuka.
"Kami menjelaskan kedatangan kami. Saat itu tidak ada insiden penamparan. Kalau teriak-teriak iya," ujar dia.
Rombongan diketuai oleh Denny itu kemudian masuk dan menyisir lapas untuk mencari bandar narkoba. "Kami melakukan penggeledahan sampai pukul 06.30 pagi, tidak tidur," terangnya.
"Dalam penggeledahan, kami menyita 10 handphone, alat penghisap sabu dan mengamankan tiga bandar narkoba. Saat ini ketiganya sudah dibawa ke Jakarta," imbuh Benny.
Benny tidak tahu mengapa isu penamparan meletup. Dia menduga ada pihak-pihak tidak senang dengan sidak di Lapas Pekanbaru.
"Kami ini menghadapi sindikat besar di Pekanbaru. Saya menduga ada oknum yang sengaja memainkan isu ini," tegas Benny.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penumpukan yang terjadi di Pelabuhan disebut-sebut karena calon penumpang belum memiliki tiket.
Baca SelengkapnyaDengan pemberian itu, pangkat Prabowo bakal menjadi jenderal TNI atau bintang empat.
Baca SelengkapnyaMasduki tiba di ruang sidang Kusuma Admaja 4 dengan memakai kemeja putih sekitar pukul 11.25 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
RW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaBenny menjelaskan, perlawanan tersebut agar masyarakat tidak tertipu dengan kecurangan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaAkulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaBenny menyebut, Pemilu terdiri dari banyak tahapan.
Baca Selengkapnya