BNPT: Farhan berdarah biru teroris

Merdeka.com - Meski tergolong baru dalam aksi teror, Farhan tersangka teroris yang ditembak mati di Solo ternyata dekat dengan dunia teroris. Latar belakang keluarga Farhan ternyata dekat dengan teroris.

"Farhan itu darah biru teroris," ujar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorism (BNPT) Ansyad Mbai saat jumpa pers di kantornya Jl Imam Bojol 53, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).

Menurut Mbai, bapak Farhan adalah Sutarno. Pada tahun 1999 Sutarno dikeroyok massa karena ingin membunuh Menhan saat itu (Juwono Sudarsono).

Saat Farhan berumur enam tahun, pamannya yang tak lain adalah Abu Omar alias Abu Umar alias Zulfikar pernah membeli senjata dari Filipina. "Dan ternyata yang membeli senjata itu adalah Farhan. Senjata itu lalu digunakan untuk serangkaian teror di tanah air," terangnya.

Saat ini lanjut Mbai terdapat kelompok 11 dan 12. Dua kelompok ini lanjut Mbai tidak tergolong baru, dan paling senior di kelompok ini adalah Abu Umar.

"Mereka dulu menamai diri kelompok Amin yang akan mengebom istiqlal. Tujuan besarnya membentuk negara Islam," imbuhnya.