Beruang serang perkampungan, warga Siak kalang kabut
Merdeka.com - Warga Desa Sabak Permai, Kabupaten Siak, Riau, resah karena belakangan ini beruang (Helarctos Malayanus) sering memasuki perkampungan penduduk sehingga mengancam keselamatan nyawa masyarakat. Menurut Camat Sabak Auh Kabupaten Siak, Suparni, laporan tentang beruang yang keluar dari hutan dan menyerang warga memang benar.
"Saya memang dapat laporan ada beruang yang keluar dari hutan dan menyerang warga," ujar Suparni seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/4).
Dia mengatakan dalam laporan itu bahwa ada beberapa beruang yang berkeliaran di perkampungan penduduk pada siang hari. Namun pada malam hari beruang itu kembali ke hutan dan kadang di perkebunan sawit dan karet milik warga setempat.
Belakangan ini beruang sering mendatangi perkampungan penduduk di Desa Sabak Permai, Kecamatan Sabak Auh, Siak. Menurut laporan, seorang warga terluka akibat digigit beruang tersebut.
Beruang memasuki perkampungan akibat habitat yang selama ini terancam akibat kebakaran dan perambahan secara liar, maka untuk mencari makan dan perlindungan terpaksa mendekati kawasan perkampungan penduduk.
Untuk mengatasi masalah tersebut warga terpaksa membuat jaring dengan kawat agar beruang itu dapat ditangkap. Suparni mengatakan untuk mengatasi masalah beruang itu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau.
Petugas BKSDA, katanya, sudah membuat perangkap agar beruang dapat ditangkap dan dipindahkan ke hutan. Dia menambahkan warga tidak membunuh beruang tersebut karena merupakan satwa yang dilindungi undang-undang.
"Bila memang beruang itu tertangkap jaring, maka secepatnya memberitahukan kepada petugas agar dapat diselamatkan," ujar Suparni.
Sebelumnya, warga kompleks perumahan karyawan PT Pertamina Unit Pengolahan II Dumai yang berada di Kecamatan Dumai Selatan dikejutkan dengan penampakan seekor beruang dewasa. Warga setempat pertama kali melihat pada Senin 31 Maret 2014 sekitar pukul 22.00 WIB di sekitar kawasan terbuka
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaMisalkan, caleg Dapil Jabar 3 mengaku suaranya hilang saat penghitungan
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaAlih-alih dengan kekerasan, cara penangkapan yang dilakukan sungguh tak biasa. Warga menakut-nakuti maling tersebut dengan seekor ular.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca Selengkapnya