Berani Berubah: Alih Usaha Pebisnis Katering jadi Perajin Rak Bunga
Merdeka.com - Rak bunga buatan Farida ternyata menyita perhatian masyarakat. Gemar mengoleksi bunga, membuat masyarakat tertarik membeli rak bunga. Kondisi ini yang dimanfaatkan Farida untuk mendulang uang.
Sebelumnya Farida membuka usaha katering. Namun karena pandemi Covid-19, berbagai acara dilarang. Omset katering menurun. Kondisi ini membuat Farida memutar otak, mencari penghasilan untuk menambah pendapatan.
"Jadi akhirnya, nyoba ini rak bunga. Kan banyak orang lagi senang di rumah, menata bunga gitu. Jadi itu dari situ akhirnya terinspirasi bikin rak bunga," kata Farida.
-
Bagaimana cara Farida meningkatkan omzet? “Suami saya mendukung dan kemudian membuatkan rak. Setelah memakai rak display, omzetnya semakin baik,“ kata Farida dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Kenapa Farida beralih jual sayur? Farida kemudian berpikir keras bagaimana memanfaatkan waktu selama tiga jam untuk menghasilkan omzet yang maksimal. Tercetus idenya kemudian untuk berjualan sayur.
-
Dimana Farida berjualan? Setiap hari Minggu, Farida berjualan sayur di Car Free Day (CFD) Colomadu, Karanganyar.
-
Apa yang membuat Inara Rusli semakin kaya? Gugatan royalti yang berhasil membuatnya semakin kaya.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Bagaimana Dilasari Bakery memaksimalkan keuntungan? 'Bahan premium, harga medium. Dimaksimalkan saja, ga ambil untung banyak asal customer loyal,' tambahnya.
Penjualan dan pembuatan rak bunga, Farida dibantu oleh 15 orang. Mereka memiliki pekerjaan masing-masing, mulai dari memotong besi, las besi sampai perakitan rak. Sebagian karyawan pernah terkena phk imbas pandemi Covid-19.
Pembuatan rak bunga sudah berjalan satu tahun. Biasanya rak-rak bunga dijual di market place. Dari produksi rak bunga, Farida sudah mendapat omzet Rp200 juta.
©2022 Merdeka.comFarida mengakui hasil penjualan rak bunga lebih menguntungkan, dibandingkan saat bisnis katering yang hanya beromzet Rp30 juta sampai Rp50 juta.
Meski usaha ini mulai dikembangkan saat masa pandemi Covid-19, Farida tetap optimis mampu memajukan usaha ini.
"Tapi intinya dari semua itu kita harus kreatif, berinovasi, dan berani berubah!," kata Farida.
(mdk/fly)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang peternak kambing kini sukses bisa bayar utang dan beli tanah usai mengalami kerugian berbisnis lada.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKehidupan Novatama dan Erna berubah setelah keduanya menikah. Saat masih lajang, Nova telah mencoba berbagai jenis bisnis, tapi semuanya gagal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkat keberaniannya menciptakan kudapan unik, produk kerupuk buatannya kini telah laku hingga ke Jerman.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaIa bahkan pernah mengajak karyawannya menjual opak karena bisnis pakaiannya tak jalan.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaAktivitas produktif membuat pengusaha selalu tetap jadi terdepan secara kesiapan dan meningkatkan potensi sukses.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya