Bentrokan sopir angkot di Bandung, Emil tunggu laporan tim transisi

Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku, masih menunggu tim transisi yang dipercaya untuk meredam konflik pasca resmi dioperasionalkannya angkot 08 jurusan Leuiw Panjang-Cicaheum.

Dia menilai keributan yang terjadi di lapangan harusnya bisa diselesaikan juga oleh tim bentukannya yang terdiri dari Dishub, Organda dan beberapa unsur lainnya.

"Saya sudah berikan tugas tim transisi, bahwa bagian perhubungan untuk lakukan tindakan. Itu dinamika coba selesaikan di lapangan. Jangan dikit-dikit wali kota lagi. Karenakan sudah dikasih tupoksi," kata Emil di Balai Kota Bandung, Senin (9/11).

Sebelumnya, bentrokan terjadi antara sopir angkot 18 dan 05 terjadi di Kiaracondong, Sabtu, 7 November 2015 lalu. Kejadian diduga jalur angkot 08 yang baru diresmikan 3 November 2015 lalu bersinggungan dengan jalur angkot nomor 18. Dalam pertikaian di jalan tersebut beberapa sopir angkot 18 mengalami luka. Selain itu beberapa unit angkot juga rusak.

Dia mengaku, saat ini masih menunggu laporan hasil operasionalnya rute baru angkot berwarna hijau tersebut. "Hasil kajian dari bawah. Saya evaluasi setelah laporan saya terima," ungkapnya.

Dia meminta, kepada pihak untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan "Makanya saya bilang kelola Bandung enggak sederhana. Kalau perilaku warga tidak sesuai siapapun wali kota ga beres. Ikuti aturan saja. Insya Allah, aman adil dan makmur," ujarnya.