Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini cara Gus Ipul tekan angka kemiskinan di Jawa Timur

Begini cara Gus Ipul tekan angka kemiskinan di Jawa Timur Gus Ipul. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ingin terus menekan angka kemiskinan di Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf gembleng sekitar 2.500 pendamping dan operator program keluarga harapan (PKH) se-provinsi. ‎Wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul ini juga berharap, ke depan para pendamping PKH tersebut mendapat sertifikat.

"Ya meskipun tidak ada sertifikat mereka sudah lama dan berpengalaman mendampingi program kementerian sosial sejak 2007. Tapi sertifikat perlu sebagai modal agar mereka benar-benar profesional, berkualitas dan memiliki kepercayaan diri," terang Gus Ipul usai membuka acara pembekalan di Gedung Balai Prajurit, Kodam V Brawijaya, Surabaya, Selasa (27/10).

‎Dia melanjutkan, "Sebagai wujud upaya, Pemprov Jatim akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait dan diusahakan tidak lama lagi akan terlaksana. Jadi, selain menekankan bimbingan teknis, perlu juga ditindaklanjuti dengan sertifikasi ini," tambahnya.

Orang nomor dua di Jawa Timur ini juga memaparkan, fungsi operator dan pendamping PKH ini sangat penting untuk menekan angka kemiskinan di provinsi yang dia pimpin bersama Gubernur Soekarwo. Dengan pendamping, maka akan diketahui perkembangan terbaru, termasuk program-program pemerintah yang berkaitan dengan PKH.

"Selain itu, program yang sasarannya terhadap keluarga sangat miskin ini sangat membutuhkan pendamping. Karena umumnya, mereka (sasaran PKH) memiliki keterbatasan ‎kemampuan dan memperjuangkan haknya. Sekarang, penurunan angka kemiskinan sudah 1 sampai 6 persen di pedesaan. Kalau kemarin-kemarin kan masih nol koma sekian persen, ini sudah ada peningkatan," sambungnya.

‎Sehingga menurutnya, para pendamping PKH ini memiliki tugas pokok seperti melakukan validasi, pertemuan bulanan dan verifikasi, sekaligus membantu tugas-tugas unit usaha pelaksana PKH, serta melakukan tindak lanjut dalam tempo cepat dan tepat.

"Untuk itu, pastikan bantuan pemerintah, terutama yang langsung kepada keluarga sangat miskin, benar-benar sampai dan penggunaannya sesuai. Jika permintaan bantuan uang ini untuk biaya sekolah, ya harus untuk sekolah, jangan untuk beli pulsa," kelakarnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kupang Diguncang Gempa Magnitudo 5.1 Kamis Dini Hari
Kupang Diguncang Gempa Magnitudo 5.1 Kamis Dini Hari

Gempa bumi tektonik kembali guncang wilayah Kupang Kamis dini hari.

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Golkar soal Usulan Hak Angket: Belum Saatnya, Proses Perhitungan Masih Berjalan
Golkar soal Usulan Hak Angket: Belum Saatnya, Proses Perhitungan Masih Berjalan

Sehingga, Golkar meminta agar menunggu hasil resmi dari KPU.

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban
Gempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban

Gempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Eks Wamenkumham Nilai MK Tak Bisa Diskualifikasi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Eks Wamenkumham Nilai MK Tak Bisa Diskualifikasi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Sebab dari seluruh rangkaian dan proses Pemilu hingga pembacaan hasil rekap nasional, tidak ada langkah gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”

Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".

Baca Selengkapnya