Begini cara Gus Ipul tekan angka kemiskinan di Jawa Timur
Merdeka.com - Ingin terus menekan angka kemiskinan di Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf gembleng sekitar 2.500 pendamping dan operator program keluarga harapan (PKH) se-provinsi. Wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul ini juga berharap, ke depan para pendamping PKH tersebut mendapat sertifikat.
"Ya meskipun tidak ada sertifikat mereka sudah lama dan berpengalaman mendampingi program kementerian sosial sejak 2007. Tapi sertifikat perlu sebagai modal agar mereka benar-benar profesional, berkualitas dan memiliki kepercayaan diri," terang Gus Ipul usai membuka acara pembekalan di Gedung Balai Prajurit, Kodam V Brawijaya, Surabaya, Selasa (27/10).
Dia melanjutkan, "Sebagai wujud upaya, Pemprov Jatim akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait dan diusahakan tidak lama lagi akan terlaksana. Jadi, selain menekankan bimbingan teknis, perlu juga ditindaklanjuti dengan sertifikasi ini," tambahnya.
Orang nomor dua di Jawa Timur ini juga memaparkan, fungsi operator dan pendamping PKH ini sangat penting untuk menekan angka kemiskinan di provinsi yang dia pimpin bersama Gubernur Soekarwo. Dengan pendamping, maka akan diketahui perkembangan terbaru, termasuk program-program pemerintah yang berkaitan dengan PKH.
"Selain itu, program yang sasarannya terhadap keluarga sangat miskin ini sangat membutuhkan pendamping. Karena umumnya, mereka (sasaran PKH) memiliki keterbatasan kemampuan dan memperjuangkan haknya. Sekarang, penurunan angka kemiskinan sudah 1 sampai 6 persen di pedesaan. Kalau kemarin-kemarin kan masih nol koma sekian persen, ini sudah ada peningkatan," sambungnya.
Sehingga menurutnya, para pendamping PKH ini memiliki tugas pokok seperti melakukan validasi, pertemuan bulanan dan verifikasi, sekaligus membantu tugas-tugas unit usaha pelaksana PKH, serta melakukan tindak lanjut dalam tempo cepat dan tepat.
"Untuk itu, pastikan bantuan pemerintah, terutama yang langsung kepada keluarga sangat miskin, benar-benar sampai dan penggunaannya sesuai. Jika permintaan bantuan uang ini untuk biaya sekolah, ya harus untuk sekolah, jangan untuk beli pulsa," kelakarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi tektonik kembali guncang wilayah Kupang Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehingga, Golkar meminta agar menunggu hasil resmi dari KPU.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaSebab dari seluruh rangkaian dan proses Pemilu hingga pembacaan hasil rekap nasional, tidak ada langkah gugatan ke PTUN.
Baca SelengkapnyaTak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".
Baca Selengkapnya