Bali terus kembangkan Trans Sarbagita

Merdeka.com - Pemerintah Bali mencoba mengurai masalah kemacetan dengan menambah 10 unit armada transportasi massal bus Trans Sarbagita dari 15 bus yang sudah ada sebelumnya. Ke-10 bus Trans Sarbagita itu tiba Senin (17/6) setelah didatangkan dari tempat perakitan di Semarang, Jateng.

"Bus itu akan diupacarai dulu, setelah itu diurus plat nomernya dan pekan depan sudah bisa dioperasikan," kata Kepala Pengelola Trans Sarbagita Dinas Perhubungan Bali Ida Bagus Parsa, Senin (18/6).

Sepuluh armada Trans Sarbagita baru itu akan melayani koridor I dengan rute dalam Kota Denpasar. Tarif yang dikenakan cukup terjangkau Rp 3.500

Bus berwarna biru muda ini hanya berkapasitas 20 kursi dan 15 untuk berdiri. Bus ini lebih ramping dari bus yang sudah beroperasi di koridor II dengan kapasitas tempat duduknya 30 kursi dan tempat berdiri sebanyak 20 orang.

Sesuai namanya, Trans Sarbagita dirancang untuk menghidupkan jalur transportasi publik di empat daerah di Bali, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan.

Dari tiga koridor yang direncanakan, saat ini baru beroperasi koridor II dengan rute terminal Batu Bulan-Nusa Dua. Koridor II menjadi rute paling strategis karena menghubungkan sejumlah kawasan wisata seperti Sanur, Kuta, Jimbaran dan Nusa Dua.

Pemerintah Bali mengucurkan dana senilai Rp 4,2 miliar untuk operasional Trans Sarbagita koridor II.

"Sedangkan untuk koridor I, biaya operasionalnya sebesar Rp2 miliar," papar Parsa.

Dari hasil evaluasi, Trans Sarbagita dinilai cukup efektif mengurangi kemacetan. Selama Agustus-Desember 2011, pertumbuhan jumlah penumpangnya mencapai 22,5% atau melebihi target yang ditetapkan sebesar 20 persen.

"Jika dirata-rata, jumlah penumpang sudah mencapai 1.800 orang per hari," ujar Parsa.