Anggota dewan di Pekanbaru Dipolisikan sesama anggota legislatif
Merdeka.com - Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Pekanbaru terlibat keributan yang berujung ke polisi. Pasalnya, kedua wakil rakyat itu gaduh saat rapat internal Komisi I yang berakhir kisruh, Selasa (31/3), sekitar pukul 11.00 WIB.
Informasi yang dirangkum merdeka.com di kepolisian, salah satu anggota Komisi I dari Fraksi Golkar Ida Yulita Susanti melaporkan koleganya Yose Saputra ke Polresta Pekanbaru, lantaran merasa jiwanya terancam, bahkan Ida mengaku dilempar dengan microphone.
Namun, lemparan yang dilakukan Yose tidak kena tubuhnya lantaran terhalang kabel yang tersambung dengan microphone tersebut. Tak sampai di situ, menurut Ida, Yose sempat berusaha melempar kursi yang ada di dalam ruang tersebut namun dicegah anggota lainnya.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiyawan Harun membenarkan kejadian tersebut. yang dikonfirmasikan wartawan, membenarkan laporan tersebut. Pihaknya akan menyelidiki laporan Ida yang mengaku mendapat perlakuan tersebut.
"Ya benar, laporan sudah diterima dan tengah kita selidiki. Tentunya akan memeriksa sejumlah saksi terlebih dahulu sebagai tindak lanjutnya," ujar Kompol Hari.
Sementara itu, Yose Saputera membantah tuduhan yang diucapkan Ida Yulita Susanti. "Tidak Benar Saya mengancam," kata Yose.
Menurut Yose, saat rapat internal komisi I DPRD Kota Pekanbaru itu, memang ada persoalan silang pendapat, dan itu sudah diselesaikan dengan baik.
"Tapi persoalan lempar mic itu tidak benar, mic itu saya lemparkan ke bawah bukan ke dia (Ida). Bisa kok di tanyakan ke anggota yang lain," kata politisi partai Golkar itu.
Saat ditanya apakah benar Yose mengancam jiwa Ida seperti pengakuannya kepada polisi, Yose berkilah. "Tidak ada saya mengancam, apalagi melalui HP. Saya menganggap persoalan itu sudah selesai," kata dia.
Terkait kursi yang akan dilemparkan Yose kepada Ida, sebagaimana laporan Ida kepada polisi, hal itu juga dibantahnya. "Memang kursi itu hanya saya pegang, tapi tidak saya angkat," ujar Yose berkelit.
"Biar saja dia (Ida) lapor ke polisi, itu laporannya palsu, karena saya tidak ada mengancamnya, dan tidak ada mau melempar dia," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaAri menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaBagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaKetika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaMereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca Selengkapnya