Anggota BIN dan eks kepala BNN jadi calo proyek SHS
Merdeka.com - Seorang anggota Badan Intelijen Negara dan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ternyata terlibat dalam pengurusan proyek pengadaan dan pemasangan Solar Home System di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Keduanya bahkan bertindak menjadi perantara atau calo buat beberapa perusahaan yang mau mengerjakan proyek itu.
Fakta itu diungkap oleh terdakwa dan mantan Kepala Sub Direktorat Energi Baru dan Terbarukan Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, Kementerian ESDM Kosasih Abbas. Dia mengatakan anggota BIN itu bernama Rachman Pelu dan mantan Kepala BNN adalah Jenderal Polisi Gories Mere.
Menurut keterangan Kosasih, Rachman dan Gories adalah teman dekat mantan atasannya, eks Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM, Jacob Purwono. Keduanya saat ini sama-sama menjadi pesakitan di depan meja hijau Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
Dari data dipaparkan Kosasih, Rachman terlibat pada pengadaan SHS di 2007 dan 2008. Total paket proyek yang dia kerjakan cuma dua, tapi dengan nilai sangat besar, yakni Rp 34,255 miliar.
"Sementara Jenderal Gories Mere mendapat bagian 8 paket dengan nilai total proyek Rp 49,86 miliar," kata Kosasih saat memberi keterangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (16/1). Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan terdakwa.
Menurut paparan Kosasih dalam sidang, Rachman Pelu menitipkan perusahaan PT Mitra Muda Berdikari kepada dia. Atas bantuannya, perusahaan itu mendapatkan proyek di Provinsi Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Sementara buat Gories Mere, dia mengaku lupa perusahaan apa yang dibawa dan daerah paket pemasangan SHS-nya.
Padahal, dalam proses penilaian dan pemeriksaan oleh panitia lelang, banyak perusahaan titipan itu tidak lolos. Tetapi, Jacob mendesak Kosasih, saat itu sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, buat memenangkan perusahaan titipan itu. Maka Kosasih meminta ketua panitia lelang, Dothor Panjaitan, mengatur ulang pemberian skor tiap perusahaan.
"Contohnya PT Mitra Muda Berdikari. Tadinya di posisi dua, tapi digeser ke posisi pertama. Itu teknisnya panitia lelang yang mengerjakan," ujar Kosasih.
Kosasih nampaknya memenuhi janjinya buat membongkar habis-habisan keterlibatan setiap orang penting, dalam perkara korupsi SHS. Tetapi, tampaknya Jacob tidak senang dengan paparan Kosasih. Sejak awal persidangan, Jacob selalu membela diri dengan mengatakan tindakan Kosasih di luar perintahnya. Dia pun menuding mantan anak buahnya itu menimpakan kesalahan kepadanya.
"Terima kasih kepada terdakwa 2 yang telah buka-bukaan. Namun yang tidak benar adalah melimpahkan kesalahan yang tak semestinya kepada saya," kata Jacob.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaProyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaDono mengaku kalau pihak pemenang proyek sudah diberitahukan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya, Agus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga mengatakan bahwa ada 42 PSN yang dinilai tidak akan selesai di tahun 2024 akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaMereka memanfaatkan bangunan senilai Rp500 juta hasil Program Desa Brilian. Namun mereka dikenakan tarif sewa lebih mahal untuk bisa berjualan di sana.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaPenggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnya