Ahmad Musadeq dan 2 petinggi Gafatar lainnya ditangkap Bareskrim
Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri mengamankan tiga orang yang diduga telah melakukan penistaan agama. Tiga orang tersebut yakni Ahmad Musadeq, Mahful Mulis Tumanurung, dan Andi Cahya, yang merupakan petinggi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Penangkapan tersebut, dibenarkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Pol Agus Andrianto. "Iya benar semalam (ditahan)," ujarnya ketika dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (26/5).
Agus menegaskan, ketiganya ditangkap atas tuduhan penistaan agama dan perbuatan makar. "Bahwa kelompok Gafatar ini sudah melakukan penistaan agama terutama Ahmad Musadek dan kawan-kawan," ujarnya.
Penangkapan Ahmad Musadeq dan kedua rekannya, bermula dari laporan seorang ulama, bahwa aliran Gafatar telah melakukan penistaan agama. Setelah melalui penyelidikan, diperoleh info bahwa Gafatar memang diduga melakukan penistaan agama dan perbuatan makar.
"Kita periksa 52 saksi, di 6 provinsi, Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, dan Kalimantan Barat, di peroleh info dia bukan melakukan penistaan tapi juga merencanakan makar, jadi kita lakukan penangkapan," kata dia.
Saat ini, ketiganya masih dalam proses pemeriksaan. "Masih diperiksa," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan kelompok Gafatar adalah kelompok yang sudah cukup lama dan kemudian berganti-ganti nama. Ada sedikitnya empat nama untuk organisasi atau gerakan itu, yaitu Al-Qiyadah al-Islamiyah, Komunitas Qiblah Abraham (Komar), Milata Abraham, dan Gafatar. Sebelumnya, Gafatar juga telah difatwa sesat oleh MUI karena mencampurkan ajaran Islam, Yahudi dan Nasrani.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari Lebaran ini berdasarkan sidang isbat penentuan awal Syawal 1445 Hijriah yang dipimpin langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memaafkan tidak sekedar berucap, tetapi juga harus didasari dengan keikhlasan.
Baca SelengkapnyaTradisi Islam yang satu ini masih terus dilestarikan sampai sekarang dan sudah menjadi bagian dari kebanggaan masyarakat Padang Pariaman.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca Selengkapnya