Agung Laksono akui pemerintah kesulitan tekan angka kemiskinan
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengakui sulit menekan angka kemiskinan. Menurutnya, saat ini angka kemiskinan di Indonesia masih di atas 10 persen.
"Meski mendekati 10 persen, masih susah untuk menembus di bawah 10 persen," ujar Agung di kantornya, Jumat (10/1).
Untuk itu, pihaknya telah memaksimalkan program-program untuk memberantas kemiskinan. Hal itu guna membuat masyarakat miskin semakin tergelincir.
"Ini merupakan pekerjaan rumah besar bagi kita di 2014," katanya.
Agung menambahkan salah satu program yang ditingkatkan yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Agung mengklaim program tersebut sudah berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
"Masyarakat yang berpenghasilan sudah mendapatkan. Itu akan memberikan dampak kepada menurunnya kemiskinan kita," tuturnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaSecara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaStaf khusus Menteri Dalam Negeri Kastosius Sinaga mengapresiasi langkah pejabat Gubernur Sumatera Selatan menurunkan angka kemiskinan di persentase nol persen.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya