7 Bulan penuh kontroversi kepemimpinan sang Gubernur Riau
Merdeka.com - Perjalanan politik Annas Maamun sebagai Gubernur Riau akhirnya terhenti hanya dalam tempo tujuh bulan sejak dilantik tanggal 24 Februari 2014 lalu. Sejak Februari hingga September itu, lelaki berusia 74 tahun ini kerap menuai kontroversi ketimbang menorehkan tinta emas untuk pembangunan 'Bumi Lancang Kuning'.
Sang gubernur pun mengakhiri karir pada 26 September 2014 dengan wajah lesu saat mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan suap. Bukan selebrasi yang diterimanya, melainkan kilatan lampu puluhan kamera wartawan yang mengiringi langkah pria tua itu ke tahanan. Sungguh tragis.
Sehari sebelumnya, penyidik KPK dalam operasi tangkap tangan menangkap Annas menerima suap dari pengusaha terkait dengan izin alih fungsi hutan tanaman industri dan 'ijon' sejumlah proyek di Riau.
Menurut Ketua KPK Abraham Samad, Annas disangka sebagai pihak penerima uang. "Tersangka AM (Annas) disangka melanggar Pasal 12 a atau Pasal 12 b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," kata Abraham Samad.
Banyak yang tidak menduga sosok pria kelahiran 17 April 1940 di Kota Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, Riau itu akan menjadi gubernur yang paling kontroversial di Riau. Bahkan, tokoh masyarakat Riau, yang juga mantan Menteri Dalam Negeri, Syarwan Hamid pun mengaku tertipu dengan penampilan luar Annas.
Syarwan Hamid merupakan salah satu tokoh yang menyorongkan nama Annas ke Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie agar mendapat restu maju menjadi calon gubernur melalui partai berlambang pohon beringin itu.
"Awalnya saya kira dia (Annas) tidak akan macam-macam karena sudah tua, pasti tujuannya semata untuk beramal. Tapi ternyata saya salah," kata Syarwan seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/9).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, perubahan yang dimaksud ialah perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski hadir di penetapan capres-cawapres, Anies mengatakan, banyak sekali catatan-catatan yang harus menjadi bahan perbaikan pada Pemilu yang akan datang.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep memuji cara penyampaian calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat Capres
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca Selengkapnya