5 Warga juga ditembak saat ricuh demo di Polonia
Merdeka.com - Sekurangnya 5 warga mengalami luka tembak saat kericuhan demonstrasi di Sari Rejo, Polonia, Medan, Senin (15/8) sore. Kelimanya masih dirawat di RSU Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Medan.
Belum jelas peluru apa yang digunakan menembak kelima warga. Namun, korban penembakan mengalami luka bundar dengan besar sekitar lubang sedotan kecil.
Lima korban yang terluka yaitu Fadli, (22), warga Teratai Gang Ikhlas, mengalami luka tembak di tangan kanan; Wahyu (19), luka tembak tangan kiri; Ahmad (22), luka tembak leher kiri; Raja (26), warga Karang Sari Golf, luka tembak di pinggang kanan; dan Gunawan, 22 thn, alamat Jalan Antariksa, luka tembak betis kanan.
"Aku ditembak di bengkel. Kami memang lari ke bengkel kawan tadi. Ini masih ada peluru di betis, makanya aku ikat supaya pelurunya nggak lari ke mana-mana," kata Gunawan di RSU Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Senin (15/8) petang.
Kelima korban luka tembak ini masih dirawat di RSU Mitra Sejati. "Mereka sudah dibawa ke lantai 4," kata petugas di ruang UGD RSU Mitra Sejati.
Korban luka tembak ini menambah jumlah korban tindakan represif aparat TNI AU menyusul aksi demonstrasi warga di Jalan SMA 2 Medan.
Tiga warga lainnya juga terluka, yaitu Iman Rizki (19), warga Jalan Mawar Lingkungan 5, Karang Sari, luka lebam sekujur tubuh; M Iqbal (31), warga Jalan Antariksa Gang Cempaka Sari Rejo, luka lebam sekujur tubuh; dan M Syukur Dhalimunte (55), warga Jalan Antariksa, luka lebam punggung.
Dua wartawan juga tak luput dari aksi kekerasan aparat TNI AU. Wartawan Tribun Medan, Array A Argus (28) dan Andri Syafrin (36), wartawan MNC TV, luka lebam setelah dianiaya anggota TNI AU. Keduanya masih dirawat di RSU Mitra Sejati.
Sementara itu Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Soewondo, Mayor Jhoni Tarigan meminta maaf atas pemukulan wartawan. "Kami minta maaf, kami juga tawarkan pengecekan supaya jangan ada hal-hal yang tidak diinginkan pada fisik beliau. Kita tetap berupaya bertanggung jawab dan beriktikad baik," katanya.
Dia membantah ada pemukulan terhadap warga. "Tidak ada pemukulan jadi kita tidak ada memukul apa pun," kilah Jhoni.
Jhoni pun menyatakan kericuhan terjadi karena warga tidak berkomitmen dengan kesepakatan. "Mereka justru mengganggu jalan setelah rekannya dilepaskan. Kita sampaikan untuk bubar mereka bersikeras. Antara masyarakat dengan yang mengadang jalan hampir bentrok. Kita bubarkan massa supaya jalan bisa digunakan masyarakat umum kembali," sebut Jhoni.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaSebuah desa di Polandia memiliki tata letak lokasi yang sangat indah dan unik. Ikuti beberapa faktanya berikut ini!
Baca SelengkapnyaAda ratusan kediaman warga yang nampak berjajar rapi di tepi jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebuah video memperlihatkan seorang bule asal Polandia yang kaget dengan pemandangan nyetut motor di jalan raya.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaLangkah-langkah preemtif, preventif, maupun represif akan dilakukan kepolisian dalam mewujudkan Jateng bebas knalpot brong.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu ini dilakukan serentak oleh para petani di seluruh Eropa.
Baca Selengkapnya