4 Kali sambangi Bareskrim, Lulung diperiksa sebagai saksi kasus UPS
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung hari ini kembali menyambangi Bareskrim Mabes Polri. Kedatangan Lulung langsung bersama kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution yang sudah datang lebih dulu.
Lulung mengaku pemeriksaan kali ini sebagai saksi terkait kasus UPS yang melibatkan anggota DPRD DKI
"Kali ini saya diperiksa, dipanggil sebagai saksi untuk dua teman saya dari DPRD DKI dan mantan DPRD (Fahmi dan Firmansyah) yang diduga tersangka dugaan korupsi pengadaan UPS," kata Lulung di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/11).
Lulung berjanji dalam pemeriksaan kali ini ia akan kooperatif dan menjelaskan seluruhnya yang ia ketahui kepada penyidik Bareskrim. "Saya kooperatif. Saya akan jelaskan apa yang ditanya penyidik di dalam," janji Lulung.
Di singgung apakah dirinya tidak lelah menjalani pemeriksaan lebih dari empat kali di Bareskrim, Lulung menjawab akan selalu kooperatif dengan penyidik, kapan pun dibutuhkan akan berusaha hadir.
"Intinya saya kooperatif saja, bagaimana penegak hukum menuntaskan persoalan korupsi. Saya sangat mendukung penegakan hukum dan saya kooperatif makanya datang," tukasnya.
Seperti diketahui dalam kasus pengadaan UPS pada APBD-P 2014, Bareskrim telah menetapkan empat tersangka. Yaitu dua tersangka dari pihak eksekutif, Alex Usman dan Zaenal Soleman.
Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Sementara, Zaenal Soleman saat menjadi PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Sedangkan, dua tersangka lainnya dari pihak DPRD, yaitu Muhammad Firmansyah dari Fraksi Partai Demokrat. Lalu, Fahmi Zulfikar dari fraksi Partai Hanura. Keduanya, diduga terlibat dalam kasus UPS saat sama-sama menjabat di Komisi E DPRD DKI Periode 2009-2014.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemandangannya benar-benar indah, mirip di lukisan.
Baca SelengkapnyaWanita petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu
Baca SelengkapnyaPanji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaPenghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaBawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.
Baca SelengkapnyaJumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca Selengkapnya