4 Imigran ilegal asal Afrika ditipu penyelundup
Merdeka.com - Tiga warga negara Somalia dan seorang asal Sudan mengadu ke Polda Sumut, Rabu (7/5). Keempatnya mengaku ditipu para penyelundup yang dibayar untuk membawa mereka ke Australia.
Keempat imigran ilegal itu masing-masing Saeed Ali Tama Mohamed (22), laki-laki, WN Somalia; Aisha Kahin Yusuf Allaale (40), perempuan, WN Somalia; Istahel Abdirahman Saeed (24), perempuan, WN Somalia; dan Ali Mohamed Harun (28) laki-laki, WN Sudan.
"Mereka melapor ke sini dan kita amankan, karena mereka tersesat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Dedi Irianto.
Berdasarkan laporannya, keempat imigran ilegal ini mengaku ingin ke Australia. Mereka masuk ke wilayah Sumut melalui Malaysia. Dari negeri jiran itu, mereka membayar USD 3.000 hingga USD 4.000 kepada penyelundup. Uang itu merupakan biaya yang harus dibayar untuk sampai ke Chrismast Island, Australia.
Keempat imigran itu diketahui menumpang boat dari Malaysia dan merapat di pelabuhan tradisional di Tanjung Balai, Sumut. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Medan pada Selasa (6/5).
Di Medan, keempat imigran ini diinapkan di hotel. Namun, saat bangun pagi, Rabu (7/5), penyelundup yang sudah menerima pembayaran penuh ternyata kabur. "Barang-barang mereka tidak ada yang hilang. Namun, mereka memang tidak punya dokumen dan tak tahu harus ke mana," jelas Dedi.
Keempat imigran asal Afrika ini pun mendatangi Polda Sumut untuk mengadukan kejadian itu. Dedi menyatakan, kasus itu masih diselidiki dan dikembangkan. Namun, polisi kesulitan karena sang penyelundup belum teridentifikasi. Sementara itu, keempat imigran asal Afrika itu masih diamankan di Satgas People Smuggling Polda Sumut.
"Setelah selesai pendataan dan interogasi, mereka akan kami serahkan ke kantor Imigrasi Polonia Medan," pungkas Dedi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaHidup di lokasi transmigrasi memang berat, tapi Pak Tumiran membuktikan bahwa ia bisa hidup sejahtera asal mau bekerja keras
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wapres Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, melalui jalur resmi.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMigrasi biasanya dilakukan dalam rangka penduduk untuk mencapai kemakmuran dan kehidupan yang lebih layak. Jenisnya pun ada yang nasional, atau internasional.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya