30 tukang pijat tuna netra siaga di Muktamar Muhammadiyah
Merdeka.com - Sebanyak 30 penyandang tuna netra menjadi tukang pijat profesional disiagakan di Muktamar Muhammadiyah ke-47, digelar di Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka siap melayani muktamirin memeriahkan gelaran.
Muktamar itu rencananya dibuka Presiden Joko Widodo pada 3 Agustus mendatang. Kabar itu disampaikan Husni Yunus, ketua bidang humas, syiar dan dokumentasi di kepanitiaan lokal Muktamar Muhammadiyah, kepada wartawan, Jumat (31/7).
"Tukang pijat penyandang tuna netra ini stay di ruang media centre yang siap dijemput oleh para muktamirin, calon pengguna jasanya," kata Husni Yunus.
Para tukang pijat itu, kata Husni, sudah terlatih dan terampil karena sebelumnya pernah mengikuti pelatihan. Sebagian dari mereka juga ada mahasiswa dan alumnus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
"Tidak ada standar uang jasa karena mereka memang relawan yang siap ambil peran di Muktamar ini. Kendati demikian, mereka tidak menampik jika ada muktamirin yang menyisihkan fee untuknya," ujar Husni.
Husni menambahkan, sekitar 30-an tukang pijat disiagakan ini didukung empat alat pijat berbentuk kursi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surat suara yang dimusnahkan karena tinta pada surat suara yang luber dan ada sobekan
Baca SelengkapnyaMembentuk dan melatih otot perut ternyata bisa dilakukan tanpa perlu biaya.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaMomen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca Selengkapnya