25 Mahasiswa UMS Asal Thailand Tak Bisa Mudik
Merdeka.com - 25 mahasiswa asal Thailand yang sedang menjalani studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), tak bisa mudik Lebaran akibat Covid-19. Selama kuliah dan libur puasa, mereka tinggal di Asrama Mahasiswa UMS di Kartasura, Sukoharjo.
Meski tak bisa merayakan Idulfitri 1441 Hijriah bersama keluarga, mereka tetap bisa berbahagia merayakan hari kemenangan bersama sesama mahasiswa asal Thailand di rumah dinas Rektor UMS, Prof Sofyan Anif, Senin (25/5). Selain jamuan makan siang, mereka juga berdiskusi dan mendengarkan motivasi dari rektor.
Sofyan mengatakan, selain menjalin silaturahim pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari surat yang dilayangkan Kementerian Pendidikan Thailand kepada Rektor UMS belum lama ini. Yang isinya permintaan dari pemerintah Thailand agar mahasiswa dari negaranya yang belajar di Kampus UMS untuk diperhatikan kehidupannya selama libur Hari Raya.
"Kami beberapa waktu lalu dikirimi surat dari Kementerian Pendidikan Thailand. Mereka minta mahasiswanya yang sedang mengambil studi di Indonesia, khususnya UMS untuk dilindungi. Karena itulah kami undang mereka ke rumah, sambil bersantap siang kita sharing apa kesulitan mereka yang bisa dibantu kampus selama masa pandemi Covid-19 ini," ujar Sofyan.
Menurut dia, banyak mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya. Ia untuk memberikan fasilitas buat mereka yang terdampak Covid-19. Meski dihadiri 25 mahasiswa, kegiatan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan. Rombongan juga dibagi 2 kloter, pagi dan siang.
"Banyak mahasiswa asing khususnya dari Asia Tenggara yang tidak bisa menikmati Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga karena dampak pandemi Corona. Mahasiswa dari Asia Tenggara biasanya juga pulang ke negaranya karena juga hampir sama dengan Indonesia merayakan Idul Fitri bersama keluarga," katanya.
Sofyan menambahkan, rencananya mahasiswa asing dari negara Afrika dan Timur Tengah juga akan diundang Jamuan makan.
Muhammad Marwan, salah satu mahasiswa Thailand mengaku senang atas jamuan makan tersebut. Dia bersama teman-temannya merasa diperhatikan oleh pihak kampus. Selain itu dengan diundang di rumah rektor dan diajak makan bersama seolah-olah bisa mengobati rasa sedih dan rindu karena tidak bisa mudik ke negaranya.
"Rasanya senang, kita yang sekarang ini jauh dari keluarga, tidak bisa pulang ke Thailand, merasa di perhatikan. Pak Rektor seperti bapak kami sendiri," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca SelengkapnyaAlam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaDalam nuansa yang penuh kebahagiaan, ucapan Idul Fitri seringkali terdengar, menggema keakraban dan kehangatan di antara sanak saudara.
Baca SelengkapnyaKetua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaMa’ruf mengajak umat muslim untuk tetap menerapkan semangat bulan Ramadan, yakni semangat kasih sayang dan perubahan menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaMahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca Selengkapnya