Sigap tangkal komentar menyerang
Merdeka.com - Tidak ada rasa jenuh bagi tim online Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) untuk mengomunikasikan program dan menangkis isu miring soal Prabowo Subianto dan partainya. Tim dipimpin mantan Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia Dirgayuza Setiawan ini pula memoles kampanye pasangan Jokowi-Ahok saat pemilihan gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan Ridwan Kamil pada pemilihan wali kota Bandung.
Tim pencitraan online Gerindra dibangun sejak dua tahun lalu. Mereka beranggotakan 30 orang dan bekerja bergantian dalam 24 jam untuk menjawab pertanyaan dan memantau isu di dunia maya. “Kami punya contekan dibuat dewan pakar untuk menjawab semua pertanyaan,” kata Dirgayuza saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Sabtu pekan lalu.
Dia mengakui tugas tim semakin berat terutama menjelang pemilihan umum. Pihaknya hanya akan meladeni pernyataan atau lontaran sinis dari akun–akun resmi bukan anonim. Tetapi akun anonim bakal tetap diperhatikan dan dijawab sekadarnya.”Capek kalau harus berurusan dengan anonim, sehari bisa 30-an akun anonim menyerang,” ujarnya.
Dirga mengatakan timnya dalam sepuluh menit sudah menjawab semua pertanyaan atau komentar masuk dalam laman Facebook atau melalui Twitter. Strategi itu, menurut dia, akan membuat penanya senang sehingga terjadi interaksi.
Dia menilai akun Facebook dan Twitter resmi menjadi saluran efektif untuk berkomunikasi. Mereka juga mengantisipasi berita-berita miring di media terkait partai atau Prabowo. ”Kami memberikan tanggapan dalam laman Facebook dan Twitter kami, bukan di kolom komentar berita media online,” katanya.
Dia menyebutkan pihaknya masih bekerja menyampaikan pendapat dan komentar muncul untuk Jokowi-Ahok sebagai bagian dari tugas agar partai politik dan pemilihnya tidak putus. “Kami menindaklanjuti keluhan, misalnya jalanan bolong, saluran pipa bocor," tuturnya.
Dia mengungkapkan serangan terhadap Jokowi sudah muncul sejak masa kampanye pemilihan gubernur Jakarta. "Kalau yang sekarang, ada akun seolah menyerang Jokowi karena masa bulan madu Jokowi sudah habis. Jadi bukan serangan sistematis seperti dikeluhkan PDI Perjuangan,” kata Dirga.
Dia menegaskan Jokowi lebih unggul ketimbang Prabowo dalam mesin pencarian Google lantaran Jokowi gubernur Jakarta sedangkan Prabowo tanpa jabatan. Meski begitu, dia yakin Gerindra dan Prabowo mampu mendapat dukungan nyata. “Kalau kita lihat bukan saingan. Yang melahirkan Pak Jokowi menjadi tokoh adalah Pak Prabowo,” ujarnya.
Konsultan kampanye online Charlie M. Sianipar mengakui akun anonim kerap dipakai buat menyerang lawan politik. Tetapi jumlahnya sangat sedikit dan bila menyerang satu kubu akun anonim mudah diketahui. ”Sekarang ini satu orang bisa bikin ribuan akun anonim untuk menyerang."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tukang parkir itu mencuri perhatian serta dibanjiri pujian dari warganet.
Baca SelengkapnyaAnies memberikan apresiasi yang besar kepada Polri atas penangkapan pelaku pengancaman penembakan.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Tiktok yang ancam tembak Anies Baswedan dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang ITE.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaBerikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, kalau akun seorang Menko Polhukam saja dengan mudahnya diteras, bagaimana dengan akun orang lain.
Baca SelengkapnyaPantun terima kasih lucu untuk orang-orang terdekat bisa diberikan langsung atau melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaCukup klik link dan lengkapi berkas untuk mengajukan keberatan kepada Bea Cukai
Baca Selengkapnya