Lepas tanggung jawab direksi BUMN
Merdeka.com - Para petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) risau karena sering harus berhadapan dengan hukum akibat kerugian bisnis otomatis merugikan negara. Kementerian BUMN menjawab kegelisahan mereka dengan Kegelisahan mereka dengan membentuk Forum Hukum BUMN.
Tidak lama setelah dibentuk, forum berisi para pegawai BUMN ini mengajukan gugatan terhadap beleid soal keuangan negara. Para penggiat antikorupsi dan sejumlah lembaga nirlaba menilai langkah ini sebagai upaya menghindari audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap keuangan perusahaan-perusahaan berpelat merah itu. Para petinggi BUMN itu juga dituding ingin melepas tanggung jawab.
”Aksi korporasi itu harus dipertanggungjawabkan," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas. Dia menambahkan BPK berhak memeriksa lantaran keuangan BUMN berasal dari negara.
Jika BUMN menolak, kata dia, berarti melanggar undang-undang. Menurut dia, bukan ngotot ingin keluar dari aturan, BUMN mesti meningkatkan efektivitas pengawasan dalam operasional.
Dia menjelaskan banyak perusahaan BUMN hanya mempunyai kantor namun tidak ada kegiatan bisnis lantaran ada kepentingan politik. “Saya melihat ngototnya BUMN ingin keluar dari aturan keuangan negara, ingin memperluas, memperlapang BUMN sebagai sarana ATM politik," tutur Firdaus.
Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN Hambra mengatakan pihaknya masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan dilakukan Forum Hukum BUMN. “Saya tidak mau komentari apapun, tidak mau berpolemik lagi. Apapun putusan MK berarti MK mempertimbangkan segalanya,” katanya.
Meski nantinya keluar dari beleid keuangan negara, dia memastikan BPK masih tetap bisa mengaudit BUMN karena itu diamanatkan oleh aturan tentang BUMN. ”Bukan tidak mau diaudit. Kita mau pasti, itu keuangan negara atau bukan."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN membeberkan dugaan pelanggaran Pemilu Gibran Rakabuming Raka selama kampanye di tahun 2023
Baca SelengkapnyaPerubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca Selengkapnya