Karena air baku yang terbatas
Merdeka.com - Pasokan air dari Bendungan Jatiluhur ternyata tidak dapat dirasakan oleh seluruh warga Jakarta. Selain karena akses pipa yang belum merata, volume air baku yang tersedia ternyata masih kurang dibandingkan kebutuhan yang ada. Krisis air bersih pun tetap terjadi.
Kepala Divisi Corporate Communication PT Palyja, Meyritha Mayranie mengatakan, saat ini jumlah penduduk yang dilayani di bagian barat Jakarta sekitar 3 juta orang dengan jumlah sambungan air sebanyak 403 ribu.
Meyritha menjelaskan, kebutuhan atau demand saat ini untuk melayani 100 persen cakupan ialah sekitar 26.100 liter per detik untuk seluruh DKI. Namun yang tersedia sekitar 17.000 liter per detik atau defisit sekitar 9.000 liter per detik.
"Atau defisit sekitar 3.000 lps (liter per secon) bila dihitung based on coverage 60 persen saat ini," ujar Meyritha kepada merdeka.com, melalui pesan singkat Rabu (8/2).
Artinya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ada saat ini perlu tambahan air baku sekitar 3000 lps. Dia mengungkapkan, masih ada sekitar 30 persen penduduk Jakarta belum terjangkau jaringan air perpipaan atau access to water. Hal itu terjadi lantaran air baku yang terbatas.
Perbaikan pipa air ©2013 Merdeka.com/imam buhoriMenurutnya, sejak PT Palyja mulai bekerjasama dengan PDAM Jakarta pada tahun 1998, saat itu jumlah sambungan baru 200 ribu, dan hingga sekarang jumlah sambungan sudah mencapai 400 ribu lebih, tidak ada tambahan pasokan air baku. Keterbatasan air baku, kata dia, bukan wewenang Palyja melainkan pemerintah.
Dia mengibaratkan kebutuhan air baku tersebut seperti membuat kue. Kata Meyritha jika membuat 200 ribu kue, tentu bahan baku yang diperlukan berbeda dengan membuat 400 ribu kue. Perlu tambahan bahan baku untuk pembuatan 400 ribu kue tersebut.
Dengan demikian tanggung jawab Palyja adalah mengolah air baku menjadi air bersih. "dan mendistribusikannya kepada pelanggan," ucap dia.
Saluran pipa air bersih ©2012 Merdeka.com/dwi narwokoSementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat menyebut ada sekitar 839.391 sambungan air yang digunakan di Jakarta atau 5.729.793 jiwa pengguna air bersih. Sedangkan untuk kebutuhan air bersih rata-rata per orang mencapai 60 liter per hari.
Kendati begitu, sebagian wilayah di Jakarta bagian barat masih belum terjangkau dengan air PAM. Menurutnya, itu terjadi karena jaringan pipa belum sampai wilayah tersebut. Selain itu ketersediaan air bersih belum ada.
Lebih jauh Erlan menjelaskan, bahwa air baku untuk wilayah DKI Jakarta berasal Jatiluhur, Tangerang dan Kali Krukut. Akan tetapi, suplai terbanyak dari Jatiluhur. Suplai dari Tangerang hanya 15 persen, 3,5 persen dari kali Krukut. Jumlah ini sejak tahun 1997 tidak berubah di angka tersebut.
"Jadi sudah 19 tahun kita hidup dengan jumlah air yang sama. Nah ini yang musti ditambah," tegas Erlan, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/2).
Namun, dia pun mengakui bahwa pada tahun 2016 air yang disalurkan dari Jatiluhur melebihi target. Katanya, itu terjadi lantaran curah hujan yang baik. Oleh sebab itu warga Jakarta mendapat air yang cukup banyak. Tapi ketersediaan seperti tahun lalu belum tentu bisa dipertahankan hingga tahun 2017 ini.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaAir terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaAirlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor menjadi penyebab rumah tangga Jakarta mengonsumsi air kemasan.
Baca Selengkapnya