Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dulu Yahudi dan muslim di Jakarta romantis

Dulu Yahudi dan muslim di Jakarta romantis Makam orang Yahudi di Tanah Abang. ©2015 merdeka.com/arbi sumandoyo

Merdeka.com - Kehidupan orang-orang Yahudi di Jakarta tempo dulu memang dikenal harmonis dengan penduduk pribumi yang mayoritas muslim. Mereka berbaur dengan segala jenis ras termasuk agama di Jakarta. Apalagi kebanyakan orang Yahudi di ibu kota memang menjadi saudagar.

Mereka membuka toko di kawasan Juanda, Jakarta Pusat. "Dulu orang-orang Yahudi bergaul dengan kita tanpa menutup identitas," kata Sejarawan Jakarta Alwi Shahab melalui sambungan telepon, Senin Kemarin.

Abah Alwi, begitu dia hangat disapa, mengatakan jika orang-orang Yahudi di Jakarta mirip orang Arab. Mereka juga bisa berbahasa arab dengan fasih untuk berkomunikasi. Keistimewaan sebagai saudagar bagi orang Yahudi dulu bukan tanpa sebab, mereka dimasukkan menjadi orang-orang golongan nomor satu oleh Belanda.

"Mereka jadi kaum nomor satu karena kulitnya putih," kata Abah Alwi menegaskan.

Bahkan orang Yahudi dulu di Jakarta menganggap orang Arab sebagai saudara sedarah. Kedekatan hubungan tanpa menutupi identitas itu lumayan berlangsung lama. Orang Yahudi berpendapat jika mereka keturunan Iskak, sedangkan orang Arab disebut sebagai keturunan Ismail. "Mereka pun mengatakan saudara dengan sesama muslim," tuturnya.

Namun romantisme itu memang tidak berlangsung lama, kata Alwi Shahab. Tahun 1952, dia melanjutkan, menjadi puncak sensitifisme bagi orang Yahudi di Indonesia. Gencatan senjata selama enam hari terhadap Palestina memunculkan kebencian terhadap orang-orang Yahudi di Indonesia. Sejak saat itu mereka menutupi identitas mereka.

Jika melihat jejak keberadaan orang-orang Yahudi di Jakarta memang terbilang lama. Bukti sejarah adanya orang Yahudi di Jakarta terlihat dari makam yang berada di Tempat Pemakaman Umum Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lima makam di pemakaman umum itu telah ada sebelum Indonesia merdeka.

Bahkan, makam paling tua di Jakarta, Museum Taman Prasasti yang terletak dekat dengan Kantor Wali Kota Jakarta Pusat juga mengukir lamanya orang-orang Yahudi di Jakarta, tepatnya batu nisan di prasasti makam Johan Harmen Rudolf Kohler. Pada batu nisan tercatat Kohler wafat pada 1873.

Kohler merupakan seorang Jenderal Belanda yang memimpin pasukan KNIL dalam Perang Aceh pertama pada 1873. Pada prasasti Kohler terukir lambang bintang daud. Di tiap-tiap rusuk prasasti secara vertikal terdapat obor terbalik di mana api menyala terletak pada bagian bawah.

Museum Taman Prasasti merupakan pemakaman tua di Jakarta. Pemakaman itu dibangun Pemerintahan Batavia pada tahun 1795. "Orang-orang Yahudi memang datang dibawa oleh Belanda," tutur Abah Alwi.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saat Jalan-jalan di Kota Bandung, Mayjen Kunto Arief Bertemu Dengan Prajurit TNI yang Tertembak di Papua 'Alhamdulillah Selamat'
Saat Jalan-jalan di Kota Bandung, Mayjen Kunto Arief Bertemu Dengan Prajurit TNI yang Tertembak di Papua 'Alhamdulillah Selamat'

Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.

Baca Selengkapnya
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar

Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.

Baca Selengkapnya
Sempat Berseteru, Hubungan Persahabatan Sederet Artis Ini Kembali Akrab dan Saling Memaafkan
Sempat Berseteru, Hubungan Persahabatan Sederet Artis Ini Kembali Akrab dan Saling Memaafkan

Saat mengalami masalah ini, ada yang mudah memaafkan, ada juga yang butuh waktu beberapa lama untuk saling memaafkan dan kembali akrab.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tangis Ajudan Perempuan Pecah Melepas Letjen TNI, Peluk Erat Istri Jenderal Tak Kuasa Berpisah
Tangis Ajudan Perempuan Pecah Melepas Letjen TNI, Peluk Erat Istri Jenderal Tak Kuasa Berpisah

Seolah tak rela berpisah, prajurit Kowad TNI sekaligus ajudan wanita ini menangis melepas sosok Letjen TNI Arif Rahman.

Baca Selengkapnya
Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua
Usai Dilantik Jadi Petugas Pemilu, Pemuda di Jember Bunuh Diri di Sumur Tua

Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab

Baca Selengkapnya
Apa Penyebab Jerawat Punggung? Begini Cara Mengatasinya dengan Memilih Sabun yang Tepat
Apa Penyebab Jerawat Punggung? Begini Cara Mengatasinya dengan Memilih Sabun yang Tepat

Jerawat punggung menjadi masalah yang sering dialami banyak orang. Begini penyebab dan cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Binatang Ini Halal & Banyak Dikonsumsi Warga di Arab Saudi Tapi Tak Dimakan Rasulullah, Apa Itu?
Binatang Ini Halal & Banyak Dikonsumsi Warga di Arab Saudi Tapi Tak Dimakan Rasulullah, Apa Itu?

Siapa sangka, hewan yang halal secara hukum Islam tersebut ternyata sama sekali tak dikonsumsi Rasulullah.

Baca Selengkapnya
Gelagat Aneh Tarsum Sebelum Mutilasi Istri: Cekik Leher, Benturkan Kepala ke Pohon & Tiang Listrik Hingga Dikejar Warga
Gelagat Aneh Tarsum Sebelum Mutilasi Istri: Cekik Leher, Benturkan Kepala ke Pohon & Tiang Listrik Hingga Dikejar Warga

Tarsum mengamuk tak jelas dengan terus membenturkan kepalanya ke pohon kelapa dan tiang listrik.

Baca Selengkapnya