Perbedaan Umroh dan Haji yang Wajib Diketahui, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Sebagai umat Muslim, Anda tak boleh salah dalam memahami ibadah umroh dan haji. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing.
Sebagai umat Muslim, Anda tak boleh salah dalam memahami ibadah umroh dan haji. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing.
Bagi umat Islam yang mampu menjalankan dua ibadah ini, perbedaan umroh dan haji adalah hal yang wajib dipahami. Dikutip dari berbagai sumber, berikut informasi selengkapnya.
Artinya: “Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kalian karena Allah.”
Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadan dan melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke sana.”
Perbedaan umroh dan haji yang pertama bisa dilihat dari segi hukumnya. Hukum umroh adalah sunah. Umroh adalah amalan yang dianggap sebagai penyempurna ibadah. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat terkait hukum umroh. Dalam mazhab Hanafi dan Maliki, umroh adalah sunah. Sementara dalam mazhab Syafii dan Hanbali, umroh hukumnya wajib. Semetara itu, hukum haji adalah wajib bagi yang mampu menjalankannya. Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat untuk melaksanakannya.
Perbedaan umroh dan haji yang kedua dilihat dari segi waktu pelaksanaannya. Waktu pelaksanaan haji dan umroh tentunya berbeda. Ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. Sedangkan ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali setahun, antara 1 Syawal hingga 13 Zulhijah.
Perbedaan umroh dan haji yang ketiga adalah dari segi tempat pelaksanaannya. Sebagai ibadah sunah, umroh dilaksanakan di Makkah. Jemaah kemudian pergi berziarah ke Madinah. Sedangkan sebagai ibadah wajib, haji mewajibkan semua jemaahnya untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.
Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah umroh dan haji. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda. Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Sementara rukun umrah ada empat, yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Perbedaan umroh dan haji hanyalah wuquf di Padang Arafah yang hanya dilaksanakan oleh jamaah haji saja.
Perbedaan umroh dan haji yang kelima dilihat dari segi kewajibannya. kewajiban umroh hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. Sementara kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah.
Haji Qiran artinya melaksanakan haji dan umroh secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam. Haji qirān dapat dipilih apabila karena sesuatu hal, seorang jemaah tidak dapat melaksanakan umroh, baik sebelum maupun sesudah haji, termasuk jemaah haji yang masa tinggalnya di Makkah sangat terbatas.
Haji Tamattu’ berarti melaksanakan umroh terlebih dulu pada bulan-bulan haji, lalu ber-tahallul, kemudian berihrām haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula. Selama jeda waktu tahallul itu, jamaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihrām dan tidak terkena larangan ihrām tapi dikenakan dam.
Haji Ifrad artinya melaksanakan ibadan haji tanpa melaksanakan umroh. Haji Ifrad adalah proses melakukan ibadah haji yang terpisah antara ibadah haji dan ibadah umroh. Haji Ifrad bisa dilaksanakan dengan melakukan haji saja tanpa melakukan umroh atau melaksanakan Haji dulu baru melaksanakan umroh. Dengan cara ini seorang jemaah haji tidak wajib membayar dam.
Selain doa, umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan lain yang bermanfaat. Salah satunya adalah membaca shalawat Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaSebagai seorang Muslim, tentu kita harus paham tentang hukum menyebarkan aib orang lain.
Baca SelengkapnyaManusia akan tetap berada dalam kodrat penciptaannya ketika mereka mengerti dan memahami fungsi dan kegunaan masing-masing.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai sholat Ashar yang wajib diketahui umat Islam.
Baca SelengkapnyaDari keempat sholat wajib lainnya, Isya mendapat waktu paling panjang. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaBacaan sholat tahajud dan witir bisa diamalkan oleh umat Muslim.
Baca SelengkapnyaSholawat, bentuk penghormatan dan doa kepada Nabi Muhammad SAW memiliki peran penting bagi setiap Muslim. Manfaat membaca sholawat bertambahnya rezeki.Yuk Simak
Baca SelengkapnyaBiasanya kalimat masyaallah ini diucapkan lengkap berbunyi ‘masyaallah laa quwwata illa billah.
Baca SelengkapnyaKeutamaan membaca surat Al-Mulk begitu banyak dalam umat Islam. Salah satu yang istimewa adalah bisa menghindarkan umat Islam dari siksa kubur.
Baca Selengkapnya