Sakit Kepala Cluster: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Sakit kepala cluster biasanya terjadi secara berkala dan melibatkan gejala tambahan yang cukup menyakitkan.
Sakit kepala cluster biasanya terjadi secara berkala dan melibatkan gejala tambahan yang cukup menyakitkan.
Sakit kepala cluster menyebabkan sakit kepala parah di satu sisi. Sakit kepala ini biasanya berlangsung setidaknya selama 30 menit dan terjadi beberapa kali sehari. Sakit kepala cluster cenderung mengikuti suatu pola, sering kali muncul pada waktu yang sama setiap hari.
Perawatan dengan obat-obatan dapat mengurangi seberapa sering dan seberapa menyakitkan sakit kepala ini. Dilansir dari laman Mayo Clinic dan Medical News Today, berikut ulasan lengkap tentang sakit kepala cluster.
Sakit kepala cluster adalah nyeri di satu sisi kepala yang berlangsung dari 15 menit hingga tiga jam. Nyeri terjadi setiap hari selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, seringkali terjadi pada waktu yang sama setiap hari dan hingga delapan kali sehari.
Sakit kepala cluster dapat melibatkan gejala tambahan yang menciptakan pengalaman yang sangat mengganggu bagi penderitanya. Kondisi ini ditandai oleh serangan sakit kepala yang sangat tajam dan terlokalisasi di sekitar mata atau sisi kepala, seringkali pada satu sisi saja.
Sakit kepala cluster bukan hanya mengakibatkan penderita mengalami nyeri fisik yang parah, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Serangan yang terjadi secara teratur dan dengan intensitas tinggi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan, dan hubungan interpersonal.
Karena sifatnya yang kompleks, konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah penting untuk menentukan strategi pengelolaan dan pengobatan yang tepat bagi Anda yang menderita sakit kepala cluster.
Sakit kepala cluster merupakan kondisi yang kompleks dan penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami. Meskipun demikian, beberapa faktor dan teori telah diidentifikasi sebagai potensi penyebab sakit kepala cluster.
Penelitian menemukan bahwa hal ini mungkin berhubungan dengan tubuh yang melepaskan hal berikut di dekat saraf trigeminal yang mengirimkan sensasi antara wajah dan otak:
- Bahan kimia yang membantu respon reaksi alergi (histamin).
- Bahan kimia yang membawa pesan antar sel saraf (serotonin).
Selain itu, penelitian menemukan bahwa sakit kepala cluster dapat terjadi jika terdapat disfungsi di area otak yang disebut hipotalamus.
Penelitian juga menemukan bahwa sakit kepala cluster dapat bersifat genetik pada 5% orang. Penelitian sedang berlangsung untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyebab sakit kepala cluster.
Sementara itu, pemicu siklus sakit kepala cluster bervariasi dari orang ke orang, tetapi yang paling umum adalah:
Sakit kepala cluster memiliki gejala khas yang dapat membedakannya dari jenis sakit kepala lainnya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan sakit kepala cluster:
- Nyeri Kepala yang Intens
Gejala utama sakit kepala cluster adalah nyeri kepala yang sangat intens dan tajam. Nyeri ini sering terlokalisasi di sekitar mata, dahi, atau sisi kepala, seringkali hanya pada satu sisi (hemi-kranial).
- Durasi Singkat tapi Intens
Serangan sakit kepala cluster cenderung berlangsung secara singkat, umumnya berkisar antara 15 menit hingga 3 jam. Meskipun durasinya relatif singkat, intensitasnya sangat tinggi, membuat penderitanya merasakan nyeri yang luar biasa.
- Serangan yang Terjadwal
Salah satu ciri khas sakit kepala cluster adalah serangan yang terjadwal atau bersifat berkala. Penderitanya mungkin mengalami serentetan serangan selama beberapa minggu atau bulan (periode klaster), diikuti oleh periode bebas gejala.
- Mata Berair dan Hidung Meler
Selama serangan, mata di sisi yang terkena bisa menjadi berair dan hidung dapat mengeluarkan lendir atau tersedu. Gejala ini seringkali disertai dengan kemerahan pada mata yang terkena.
- Rasa Tidak Nyaman pada Mata dan Wajah
Beberapa penderita sakit kepala cluster melaporkan adanya rasa tidak nyaman, tekanan, atau sensasi terbakar pada mata dan wajah selama serangan.
- Agitasi dan Gerak-gerik
Penderitanya mungkin menunjukkan gejala agitasi dan gerak-gerik selama serangan, seperti berjalan mondar-mandir atau merangkak.
- Gelisah
Nyeri yang sangat intens membuat penderita sakit kepala cluster sulit untuk duduk atau berbaring dengan tenang selama serangan.
- Sensitivitas Terhadap Cahaya
Beberapa orang yang mengalami sakit kepala cluster dapat mengalami sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) selama serangan.
- Gejala Pendukung Lainnya
Selain gejala-gejala tersebut, penderita juga bisa mengalami gejala pendukung seperti insomnia, perubahan nafsu makan, atau perubahan mood selama periode klaster.
Cara mengatasi sakit kepala cluster di antaranya adalah dengan:
- Obat untuk mencegah sakit kepala.
- Obat untuk mengatasi rasa sakit saat serangan.
Jika pengobatan tidak membantu, penyedia layanan kesehatan mungkin akan menyarankan operasi. Pembedahan dilakukan untuk menanamkan perangkat neurostimulator untuk mengirimkan sinyal listrik ke saraf tertentu di kepala, guna mengatasi gejala.
Ada dua jenis obat yang umumnya direkomendasikan oleh profesional kesehatan yakni:
1. Obat pencegahan: Obat-obatan tertentu dapat memperpendek siklus sakit kepala. Obat ini juga dapat meredakan sakit kepala yang parah. Obat-obatan umum mungkin termasuk obat yang mengobati alergi, depresi, tekanan darah, dan kejang.
2. Obat pereda nyeri: Saat sakit kepala terjadi, obat tertentu dapat membantu mengatasi gejala, seperti obat triptan (sumatriptan), obat anti inflamasi, atau suntikan dihydroergotamine. Menghirup oksigen 100% juga dapat membantu meringankan gejala.
Munculnya sakit kepala merupakan hal yang mungkin terjadi ketika berpuasa, kenali penyebab mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaCari tahu penyebab sakit kepala di pagi hari untuk menemukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaSakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaRasa sakit dan nyeri di kaki mungkin muncul ketika berdiri seharian. Ikuti cara ini untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaCedera kepala adalah cedera yang terjadi pada bagian kepala yang dapat memengaruhi otak.
Baca SelengkapnyaKepala terasa berat adalah gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaJerawat di ketiak merupakan masalah kulit yang umum terjadi, meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dibanding jerawat di area wajah.
Baca SelengkapnyaRasa sakit di telapak kaki ini bisa sangat mengganggu sehingga perlu untuk diatasi dengan cepat.
Baca Selengkapnya