Cara Duduk di Antara Dua Sujud dan Bacaan Doanya, Umat Muslim Wajib Tahu
Merdeka.com - Cara didik diantara dua sujud yang baik dan benar penting untuk dipelajari agar salat yang Anda tunaikan diterima oleh Allah SWT. Duduk diantara dua sujud adalah sebuah rukun salat. Sehingga, penting untuk melakukannya dalam posisi yang tepat sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sebagaimana dalam hadis al musi’shalatahu dari Rifa’ah bin Rafi radhiallahu’anhu menyebutkan:
ثُمَّ يَسْجُدُ حَتَّى تَطْمَئِنَّ مفاصلُه ثُمَّ يَقُوْلُ : اللهُ أكبرُ ويرفعُ رأسَه حتَّى يستويَ قاعدًا
“…kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sujud sampai anggota badannya menempati tempatnya, kemudian mengucapkan “Allahu Akbar”. Kemudian mengangkat kepalanya (bangun dari sujud) sampai ke posisi duduk“ (HR. Abu Daud no. 857, dishahihkan Al Albani dalam Ashl Sifati Shalatin Nabi [1/189]).
Baca juga: Doa Duduk Diantara Dua Sujud Dan Terjemahannya, Bacaan Bahasa Arab Dan Latin
Berikut penjelasan mengenai tata cara duduk diantara dua sujud beserta bacaan doanya untuk dilafalkan saat salat. Simak selengkapnya, karena umat muslim wajib tahu.
Cara Duduk Diantara Dua Sujud yang Benar
Duduk diantara dua sujud adalah rukun yang harus dikerjakan seorang muslim yang hendak menunaikan ibadah salat. Gerakan duduk diantara dua sujud ini sendiri disebutkan dalam salah suatu hadit, yang artinya:
"Tidak sempurna salat seseorang hingga dia sujud sampai ruas tulang belakangnya mapan, kemudian mengucapkan "Allahu Akbar" kemudian mengangkat kepalanya (bangkit dari sujud) hingga duduk dengan tegak." (HR Abu Dawud).
Mengutip laman muslim.or.id, cara duduk diantara dua sujud dilakukan dengan duduk iftirasy. Duduk iftirasy adalah duduk dengan membentangkan punggung kaki kiri di lantai dan mendudukinya, kemudian kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.
Hal ini sesuai dengan perkataan Rifa’ah bin Rafi, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu sujud, sujudlah dengan meletakkan seluruh anggota sujud. Dan jika kamu bangkit dari duduk, maka duduklah dengan bertumpu pada kaki kirimu." (HR Abu Dawud).
Dari Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu beliau berkata:
فَإِذَا جَلَس فِي الرَكعَتَين جَلَس على رجلٌه اليسرى، ونصب اليمنى، وإذا جلس في الركعة الآخرة، قدم رجلٌه اليسرى، ونصب الأخرى، وقعد على مقعدته
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika duduk dalam salat di dua rakaat pertama beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan. Jika beliau duduk di rakaat terakhir, beliau mengeluarkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan duduk di atas lantai.”(HR. Bukhari no. 828 dan Muslim no. 226).
Dalam riwayat lain disebutkan:
ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَيْهَا ثُمَّ اعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ فِى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلاً ثُمَّ أَهْوَى سَاجِدًا
“Kemudian kaki kiri ditekuk dan diduduki. Kemudian badan kembali diluruskan hingga setiap anggota tubuh kembali pada tempatnya. Lalu turun sujud kembali.” (HR. Tirmidzi no. 304. At Tirmidzi mengatakan hasan shahih).
Sementara itu, Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu mengatakan:
من سُنَّةِ الصلاةِ ، أنْ تنصِبَ القدمَ اليمنَى ، واستقبالُهُ بأصابعِها القبلةَ ، والجلوسُ على اليسرَى
“Diantara sunah dalam salat adalah menegakkan kaki kanan lalu menghadapkan jari-jarinya ke arah kiblat dan duduk di atas kaki kiri.” (HR. An Nasa’i no. 1157, di-shahih-kan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i).
Duduk Iq'a adalah cara duduk lain selain duduk iftirasy. Cara duduk iq’a dalam salat adalah dengan menegakkan kedua kaki lalu duduk di atas kedua tumit kaki, dan jari-jari kaki menghadap ke kiblat. Seorang tabi’in, Thawus bin Kaisan rahimahullah mengatakan:
قُلنا لابنِ عباسٍ في الإقعاءِ على القدَمينِ . فقال : هي السنةُ . فقلنا له : إنا لنراهُ جفاءً بالرجلِ . فقال ابنُ عباسٍ : بل هي سنةُ نبيِّكَ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ
“Kami bertanya mengenai duduk iq’a kepada Ibnu Abbas, ia berkata: itu sunah. Thawus berkata: kami memandang perbuatan tersebut adalah sikap tidak elok terhadap kaki. Ibnu Abbas berkata: justru itu sunnah Nabimu Shallallahu’alaihi Wasallam.” (HR. Muslim no. 536).
Perlu juga diketahui bahwa terdapat cara duduk iq’a yang dilarang. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ وَنَهَانِي عَنْ ثَلَاثٍ أَمَرَنِي بِرَكْعَتَيْ الضُّحَى كُلَّ يَوْمٍ وَالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ وَصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَنَهَانِي عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ وَإِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الْكَلْبِ وَالْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku dengan tiga perkara dan melarangku dari tiga perkara. Memerintahkan aku untuk melakukan salat duha dua raka’at setiap hari, witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari dari setiap bulan. Melarangku dari mematuk seperti patukan ayam jantan, duduk iq’a seperti duduk iq’a anjing, dan menoleh sebagaimana musang menoleh.” (HR. Ahmad no. 8106, dishahihkan Ahmad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad 15/240).
Duduk iq’a yang dilarang ini yaitu dengan meletakkan bokong di atas lantai lalu kaki ada di bagian kanan dan kiri badan dalam keadaan terhampar. Dari Aisyah radhiallahu’anha ia berkata:
وَكَانَ يَنْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ وَيَنْهَى أَنْ يَفْتَرِشَ الرَّجُلُ ذِرَاعَيْهِ افْتِرَاشَ السَّبُعِ
“Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang ‘uqbatusy-syaithan, juga melarang seseorang menghamparkan kedua lengannya seperti terhamparnya kaki binatang buas.” (HR Muslim, no. 498).
Bacaan Doa Duduk Diantara Dua Sujud
Saat sedang dalam posisi duduk diantara dua sujud dalam salat, terdapat bacaan doa yang harus dilafalkan. Bacaan duduk diantara dua sujud versi pertama diriwayatkan oleh Iman An Nasai dan Ibnu Majah dari Hudzaifah bin Al Yaman RA.
Berikut bunyi bacaan duduk diantara dua sujud versi pertama:
Rabighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’ni, warzuqnii, wahdini, wa’aafinii, wa’fuannii
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berikanlah aku rezeki dan angkatlah derajatku."
Ada pula bacaan duduk diantara dua sujud versi kedua dari Abdullah bin Abbas radhiallahu'anhuma, beliau menjelaskan tentang bacaan duduk diantara dua sujud sebagai berikut sesuai hadis riwayat At Tirmidzi no.284, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi. Berikut bunyinya:
Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini, warzuqnii
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah aku petunjuk, dan berilah rezeki.”
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duduk di antara dua sujud adalah sebuah rukun salat. Sehingga, penting untuk melakukannya dalam posisi yang tepat.
Baca SelengkapnyaDoa bangun tidur dan artinya ini sebaiknya diamalkan umat muslim.
Baca SelengkapnyaDekatkan diri dengan Sang Pencipta melalui doa setelah sholat. Jika Anda terburu-buru, cukup baca doa-doa yang pendek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut 3 doa sujud terakhir yang perlu diketahui oleh umat Islam.
Baca SelengkapnyaDoa ini patut diketahui dan dihafalkan agar dapat diamalkan setiap salat.
Baca SelengkapnyaDoa setelah bangun tidur merupakan bentuk ungkapan rasa syukur yang seharusnya dilafalkan oleh setiap umat Muslim.
Baca SelengkapnyaUsai mendirikan sholat sunnah tahajud, ada baiknya untuk duduk sebentar dan mengamalkan bacaan doa setelah sholat tahajud dan dzikir.
Baca SelengkapnyaMembaca doa setelah sholat dhuha adalah upaya kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Baca SelengkapnyaDoa memohon diringankan beban hidup bisa diamalkan oleh umat Islam di setiap kesempatannya. Berikut bacaan doanya.
Baca Selengkapnya