Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

Jejak kekayaannya kini lenyap tak bersisa.

Di sebelah utara pusat kota Boyolali, terdapat sebuah pemakaman tua Belanda atau biasa disebut kerkhof. Di sana terdapat makam seorang konglomerat Belanda yang terkenal pada masanya.

Konglomerat itu bernama Johannes Augustinus Dezentje. Ia merupakan seorang penguasa perkebunan teh kaya raya namun juga kontroversial pada masanya.

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

Johannes Augustinus Dezentje lahir pada tahun 1797 Masehi. Dia adalah putra dari seorang pengawal berkebangsaan Eropa untuk raja dari Kasunanan Surakarta bernama August Jan Caspar.

Mengutip Boyolali.go.id, walaupun memiliki darah Eropa, sosok yang akrab dipanggil Tinus itu memiliki gaya hidup seperti bangsawan Jawa.

Rumahnya dibangun dalam gaya seperti rumah bangsawan Keraton Surakarta atau Bupati Jawa.

Bahkan rumahnya juga dilengkapi kebun binatang dan dikelilingi tembok tebal seperti benteng beserta bastion dan gardu pengawasnya.

“Umur 18 tahun dia menikahi Johanna Dorothe Boode. Berselang 3 tahun kemudian untuk memperluas tanah perkebunannya, Tinus menikahi kerabat Raja Surakarta bernama Raden Ayu Tjokrokoesoemo,”

kata Surojo, salah satu pemerhati sejarah Boyolali.

Sejak kecil, Tinus besar di kalangan keluarga kaya raya. Saat itu keluarga Dezentje merupakan keluarga pemilik perkebunan yang sangat disegani di wilayah Surakarta raya. Tanahnya mencakup hampir separuh luas wilayah Kabupaten Boyolali sekarang.

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

Pemerhati budaya dari Forum Budaya Mataram, BRM Kusumo Putro, mengatakan saat Perang Jawa (1825-1830) meletus, kondisi sosial politik ekonomi yang terjadi mengancam bisnis perkebunan milik Tinus. Ia rela mengeluarkan biaya untuk mempekerjakan 1.500 serdadu asing yang kemudian dikenal dengan nama Detasemen Dezentje.

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

Atas permintaan Jenderal De Kock, Dezentje memengaruhi Sri Susuhunan (Raja Keraton Surakarta) untuk tetap bersikap netral terhadap Perang Jawa. Untuk jasanya ini, Kerajaan Belanda memberikannya penghargaan Orde de Nederlandse Leeuw.

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro

“Dezentje merupakan salah satu musuh besar Pangeran Diponegoro. Pasukan Pangeran Diponegoro agak keteteran saat bertempur di Ungaran. Lokasi pertempurannya tepat di seberang Jalan Pabrik Tekstil. Di sana ada makam senapati Pangeran Diponegoro,”

kata BRM Kusumo Putro, mengutip dari Boyolali.go.id.

Tinus meninggal pada 7 November 1839 dalam usia 42 tahun. Ia mewariskan lahan perkebunan seluas 1.275 hektar pada keluarga penerusnya. Selain itu, ia juga meninggalkan sebuah rumah mewah di Boyolali. Namun kini jejak-jejak kekayaannya lenyap tak bersisa.

Kisah Konglomerat Perkebunan Teh Belanda Asal Boyolali, Jadi Musuh Bebuyutan Pangeran Diponegoro
Potret Anak Konglomerat bareng Jenderal Maruli Simanjuntak, Wajah Keduanya jadi Sorotan
Potret Anak Konglomerat bareng Jenderal Maruli Simanjuntak, Wajah Keduanya jadi Sorotan

Anak konglomerat dikata mirip saat beri ucapan selamat ke Kasad Maruli. Simak ulasan berikut ini.

Baca Selengkapnya
Nikah dengan Anak Konglomerat, Potret Rumah Pratama Arhan Sebelum Direnovasi Begitu Sederhana
Nikah dengan Anak Konglomerat, Potret Rumah Pratama Arhan Sebelum Direnovasi Begitu Sederhana

Pratama Arhan berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Rumahnya di kampung halaman begitu sederhana.

Baca Selengkapnya
11 Bohir di Belakang Prabowo-Gibran
11 Bohir di Belakang Prabowo-Gibran

Sederet pengusaha hingga konglomerat yang masuk dalam barisan tim pemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Soal Pengumuman TKN Prabowo-Gibran, Gerindra Sebut Beberapa Nama Masih Dikonsolidasikan
Soal Pengumuman TKN Prabowo-Gibran, Gerindra Sebut Beberapa Nama Masih Dikonsolidasikan

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pengumumkan itu akan pada Kamis pekan depan (9/11).

Baca Selengkapnya
Pelukan Hangat Konglomerat Indonesia kepada 'Bayi' Cantik yang Kini Dewasa, Bikin Baper
Pelukan Hangat Konglomerat Indonesia kepada 'Bayi' Cantik yang Kini Dewasa, Bikin Baper

Konglomerat Indonesia peluk hangat 'bayi' cantiknya yang kini sudah tumbuh dewasa.

Baca Selengkapnya
Konsolidasi Pemenangan Pileg & Pilpres 2024, Megawati & Petinggi PDIP Kumpul di Bali
Konsolidasi Pemenangan Pileg & Pilpres 2024, Megawati & Petinggi PDIP Kumpul di Bali

Lewat konsolidasi ini diharapkan membawa kebaikan berupa kemenangan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Momen Konglomerat Berharta Rp88 Triliun Suapi Makan Sang Ibu 'Karena Mama yang Terpenting'
Momen Konglomerat Berharta Rp88 Triliun Suapi Makan Sang Ibu 'Karena Mama yang Terpenting'

Momen Konglomerat Indonesia suapi makan sang Ibu tercinta sebelum bekerja.

Baca Selengkapnya
Deretan Konglomerat di Sekitar Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024
Deretan Konglomerat di Sekitar Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024

Setiap pasangan kontestan tentunya memiliki 'orang-orang kaya' yang setidaknya dapat mengakomodir kebutuhan masa kampanye.

Baca Selengkapnya
Jaksa Bongkar Cara Culas Rafael Alun Tutupi Suap Rp6 Miliar dari Anak Usaha Wilmar Group
Jaksa Bongkar Cara Culas Rafael Alun Tutupi Suap Rp6 Miliar dari Anak Usaha Wilmar Group

Jaksa KPK meyakini jual beli rumah itu untuk menutupi pemberian suap kepada Rafael Alun.

Baca Selengkapnya