Halusinasi adalah Gejala Gangguan Jiwa, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Merdeka.com - Kesehatan mental jadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan saat ini. Banyak orang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental. Tidak malu meminta pertolongan pada psikolog jadi salah satu pertanda baik mengenai kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.
Orang yang mengalami masalah kesehatan mental biasanya kerap berhalusinasi akan suatu hal. Halusinasi tak jarang membuat seseorang merasa ketakutan bahkan merasa terancam nyawanya. Meski istilah halusinasi banyak dibicarakan, namun tak banyak orang yang tahu mengenai arti halusinasi itu sendiri.
Maka dari itu, berikut ini informasi lengkap mengenai halusinasi adalah gejala gangguan jiwa, kenali penyebab dan gejalanya telah dirangkum merdeka.com melalui eprints.poltekkesjogja.ac.id.
Halusinasi adalah
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi di mana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu.
Halusinasi adalah kesalahan sensori persepsi yang menyerang pancaindera, hal umum yang terjadi yaitu halusinasi pendengaran dan penglihatan walaupun halusinasi pencium, peraba, dan pengecap dapat terjadi.
Berdasarkan pengertian halusinasi itu dapat diartikan bahwa gangguan respon yang diakibatkan oleh stimulus atau rangsangan yang membuat klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Penyebab Halusinasi
1. Faktor PerkembanganPenyebab halusinasi yang pertama adalah karena faktor perkembangan. Di mana perkembangan seseorang terganggu misalnya rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan seseorang tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentan terhadap stress.
2. SosiokulturalPenyebab halusinasi berikutnya adalah karena faktor Sosiokultural di mana seseorang merasa tidak diterima lingkungan sejak bayi sehingga akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada lingkungannya.
3. Faktor PsikologisTipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan seseorang dalam mengambil keputusan tegas, klien lebih suka memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal.
4. Faktor Genetik dan Pola AsuhPenelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orangtua skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi mengungkapkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini.
Gejala Halusinasi
Tanda dan gejala yang perlu diketahui agar dapat menetapkan masalah halusinasi, dan mencegahnya sejak awal.
Berikut gejala yang perlu diwaspadai yaitu:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaSelada memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Yuk, simak fakta lengkap tentang manfaat selada sekaligus tips mengkonsumsinya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaMemaafkan tidak mudah, namun dapat menyejahterakan mental.
Baca SelengkapnyaSaat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaDi balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaTransisi dari masa SMA ke bangku perkuliahan bisa menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan mental.
Baca Selengkapnya