Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Mei: Hari Kanker Ovarium Sedunia, Ketahui Langkah Pencegahannya

8 Mei: Hari Kanker Ovarium Sedunia, Ketahui Langkah Pencegahannya

8 Mei: Hari Kanker Ovarium Sedunia, Ketahui Langkah Pencegahannya

Kanker ovarium bisa menyebabkan kematian.

Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ganas yang rentan terjadi pada wanita. Ini adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena sering kali sulit dideteksi pada tahap awal dan memiliki tingkat kesembuhan yang lebih rendah jika terlambat terdeteksi.

Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang penyakit ini masih cukup rendah. Hingga ditetapkan peringatan khusus, yaitu Hari Kanker Ovarium Sedunia setiap 8 Mei. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah ditetapkannya 8 Mei sebagai Hari Kanker Ovarium Sedunia.

Selain itu, penting juga dipahami gejala, penyebab, dan langkah pencegahan yang perlu dilakukan. Berikut, kami merangkum informasinya, bisa Anda simak.

Sejarah Hari Kanker Ovarium Sedunia

Sejarah Hari Kanker Ovarium Sedunia

Sejarah Hari Knaker Ovarium Sedunia 8 Mei, pertama kali didirikan pada tahun 2013.

Sekelompok pemimpin organisasi advokasi kanker ovarium di seluruh dunia menetapkan 8 Mei sebagai peringatan global untuk menyuarakan solidaritas dalam perjuangan melawan kanker ovarium.

Meskipun Koalisi Kanker Ovarium Dunia bekerja di banyak bidang, Hari Kanker Ovarium Sedunia adalah inisiatif utama untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan ovarium bagi wanita.

Didukung oleh hampir 200 organisasi dari seluruh dunia, jangkauan media sosial terus tumbuh setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kanker ovarium.

Bukan hanya melalui media sosial, kesadaran tentang penyakit ini perlu terus ditingkatkan dari berbagai penjuru. Mulai dari menggerakkan komunitas, asosiasi layanan kesehatan nasional, hingga organisasi masyarakat paling kecil seperti desa.

Dengan kesadaran yang semakin meningkat, diharapkan semakin banyak masyarakat yang melakukan pencegahan guna menurunkan angka penyakit kanker ovarium di seluruh dunia.

Gejala Kanker Ovarium

Gejala Kanker Ovarium

Setelah memahami sejarah Hari Kanker Ovarium Sedunia, berikutnya dijelaskan gejalanya.

Kanker ovarium bisa sulit dideteksi pada tahap awal karena gejalanya sering kali tidak spesifik dan mirip dengan gejala gangguan lain. Namun, beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi:

• Nyeri atau tekanan pada panggul atau perut bagian bawah.
• Perubahan dalam kebiasaan buang air kecil, seperti sering buang air kecil atau merasa perlu buang air kecil lebih sering.
• Perubahan dalam siklus menstruasi, termasuk menstruasi yang lebih berat atau tidak teratur.
• Rasa kenyang cepat saat makan.
• Perubahan dalam berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

• Perasaan lelah yang berkepanjangan atau kelelahan yang tidak berhubungan dengan aktivitas fisik.
• Perubahan dalam pencernaan, seperti konstipasi atau diare yang persisten.
• Nyeri saat berhubungan intim.
• Pembengkakan abdomen.

Penyebab Kanker Ovarium

Penyebab Kanker Ovarium

Selain gejalanya, Anda juga perlu memahami berbagai faktor penyebab kanker ovarium.

Kanker ovarium bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, meskipun dalam banyak kasus penyebab pastinya tidak jelas. Beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko kanker ovarium meliputi:

1. Faktor Genetik: Mutasi genetik tertentu, seperti mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 yang terkait dengan risiko kanker payudara dan ovarium, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium.

2. Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium atau kanker lain dalam keluarga, terutama ibu, saudara perempuan, atau anak, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ovarium.

3. Usia: Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker ovarium lebih umum terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun.

4. Faktor Reproduksi: Beberapa faktor yang terkait dengan reproduksi dan hormon juga dapat mempengaruhi risiko kanker ovarium. Misalnya, tidak pernah hamil, tidak pernah melahirkan anak, menstruasi pertama yang terlalu dini, dan menopause yang terlambat dapat meningkatkan risiko.

5. Obesitas: Obesitas telah terkait dengan peningkatan risiko kanker ovarium.

6. Terapi Hormon: Penggunaan terapi hormon pasca-menopause jangka panjang, terutama estrogen tanpa progesteron, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

7. Penggunaan Obat Fertilitas: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan yang merangsang ovarium untuk meningkatkan kesuburan dapat meningkatkan risiko kanker ovarium, tetapi hubungan ini belum sepenuhnya dipahami.

8. Paparan Lingkungan: Paparan jangka panjang terhadap asbes, talc, atau beberapa pestisida telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker ovarium, meskipun bukti-bukti ini masih diperdebatkan.

9. Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

10. Riwayat Kesehatan Reproduksi: Beberapa kondisi medis tertentu, seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS), telah terkait dengan peningkatan risiko kanker ovarium.

Cara Mencegah Kanker Ovarium

Cara Mencegah Kanker Ovarium

Terakhir, akan dijelaskan langkah pencegahan kanker ovarium.

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya:

1. Pertimbangkan Kontrasepsi Oral: Menggunakan pil KB (kontrasepsi oral) dapat mengurangi risiko kanker ovarium. Tetapi ini harus dibicarakan dengan dokter karena memiliki risiko dan manfaat yang harus dipertimbangkan.

2. Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko kanker ovarium, jadi berhenti merokok atau tidak mulai merokok sama sekali bisa membantu mengurangi risiko.

3. Berolahraga Secara Teratur: Berolahraga secara teratur telah terbukti mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker ovarium. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengatur kadar hormon.

4. Pola Makan Sehat: Makan makanan sehat, terutama yang kaya akan serat, buah-buahan, dan sayuran, dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium. Kurangi konsumsi makanan olahan dan makanan tinggi lemak jenuh.

5. Menjaga Berat Badan yang Sehat: Obesitas telah terkait dengan peningkatan risiko kanker ovarium, jadi menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan sehat dan olahraga penting untuk mengurangi risiko.

6. Pertimbangkan Risiko Genetik: Jika Anda memiliki riwayat kanker ovarium dalam keluarga, pertimbangkan untuk melakukan konseling genetik dan tes DNA untuk mengevaluasi risiko Anda secara lebih mendalam.

7. Perhatikan Gejala Awal: Mengidentifikasi dan mengobati gejala awal dengan cepat dapat membantu dalam pengobatan dini. Rutin berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur juga penting.

8. Hindari Terapi Hormon Pasca-menopause yang Tidak Perlu: Terapi hormon pasca-menopause jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Diskusikan dengan dokter Anda tentang manfaat dan risiko terapi hormon jika Anda mempertimbangkan penggunaannya.

Bahaya Kista Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Kenali Tanda-tandanya
Bahaya Kista Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Kenali Tanda-tandanya

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.

Baca Selengkapnya
Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya

Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.

Baca Selengkapnya
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awal Mula Pengantin Baru Divonis Kanker Prostat Hingga Testis Diambil Saat Operasi dan Kini Tak Bisa Ereksi
Awal Mula Pengantin Baru Divonis Kanker Prostat Hingga Testis Diambil Saat Operasi dan Kini Tak Bisa Ereksi

Subandi sejak 2016 menjalani pasien di rumah itu. Dia mulanya didiagnosa kanker prostat.

Baca Selengkapnya
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak

Kanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.

Baca Selengkapnya
Cara Mengobati Kanker Sarkoma, Lengkap Beserta Gejala dan Penyebabnya
Cara Mengobati Kanker Sarkoma, Lengkap Beserta Gejala dan Penyebabnya

Sarkoma dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan dapat bersifat ganas, menyebar ke jaringan di sekitarnya atau bahkan ke bagian tubuh yang lebih jauh.

Baca Selengkapnya
Gaya Hidup Sehat Bisa Jadi Jurus Tangkal Muncul dan Kambuhnya Kanker
Gaya Hidup Sehat Bisa Jadi Jurus Tangkal Muncul dan Kambuhnya Kanker

Peneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.

Baca Selengkapnya
7 Hal Sehari-Hari yang Tak Disangka Bisa Jadi Penyebab Kanker
7 Hal Sehari-Hari yang Tak Disangka Bisa Jadi Penyebab Kanker

Kesalahan gaya hidup yang kita miliki bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kesehatan termasuk munculnya kanker.

Baca Selengkapnya
Gejala Sakit Kepala Hormonal, Ketahui Cara Mengatasinya
Gejala Sakit Kepala Hormonal, Ketahui Cara Mengatasinya

Sakit kepala hormonal sering terjadi pada wanita. Ketahui gejalanya.

Baca Selengkapnya