Wagub DKI Anggap Wajar Jakpro Studi Banding ke Arab Saudi untuk Formula E
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai kunjungan perwakilan PT Jakarta Propertindo Jakpro untuk studi banding pelaksanaan Formula E di Ad Diriyah, Arab Saudi, merupakan hal lumrah. Dia mencontohkan DPR atau instansi pemerintah pernah melakukan kunjungan studi banding ke luar negeri.
"Itu sesuatu yang biasa saja, saya juga dulu di DPR ada studi (banding) yang penting benar dilakukan studi, selesai. Jangan diributkan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/1).
Dia berpendapat jika PT Jakpro merasa kunjungan studi banding ke Ad Diriyah merupakan sebuah keperluan demi persiapan acara, maka patut perusahaan melakukan kunjungan.
Kendati dia menyadari terdapat kritik dari berbagai pihak atas kunjungan ke luar negeri di tengah lonjakan Omicron, namun Riza menilai kunjungan tersebut merupakan satu kebutuhan.
"Sepakat, semua tidak boleh keluar negeri kecuali hal-hal yang sangat penting. Yang penting apa? silakan definisikan sendiri," terang Riza.
Lagipula, melihat kondisi pandemi saat ini, perjalanan perwakilan PT Jakpro ke Arab Saudi dinilai tidak terlalu membebani keuangan perusahaan. Sebab, tiket pesawat ditaksir masih rendah.
"Kalau tiket sekarang murah lagi Covid begini, kan tidak memberatkan," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai kunjungan studi banding oleh perwakilan PT Jakpro, dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ke Ad Diriyah, Arab Saudi berlebihan.
Jika hanya untuk melihat persiapan hingga pelaksanaan Formula E, proses tersebut dapat dibahas secara daring tanpa harus kunjungan langsung.
"Saya tidak mengerti apa target mereka ke sana. Jika hanya untuk tiket, tidak perlu pergi ke sana lebih baik fokus mengurusi trek yang belum dibangun," kata Gilbert.
Politikus PDIP itu menilai kunjungan Jakpro ke Arab Saudi justru menimbulkan kesan menghamburkan uang. Dia mengingatkan, ada uang pemerintah daerah di keuangan Jakpro.
Dia juga menuturkan, dalam persiapan Formula E, Jakpro justru dalam kondisi kritis lantaran belum ada sponsor yang berpartisipasi dalam kegiatan balap mobil listrik tersebut. Akhirnya, Jakpro menalangi terlebih dahulu pembiayaan infrastruktur senilai Rp70 miliar.
"Semua masih dana dari Jakpro. Jakpro keluar Rp70 miliar, mereka itu sudah berdarah-darah dan juga kolaps. Ini menjadi tidak masuk akal dan tidak menyentuh persoalan," tegasnya.
Studi banding ke Arab Saudi dikonfirmasi oleh Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto.
"Iya begitu dong pasti, kita juga mau lihat bagaimana pre eventnya harus dilakukan," ujar Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto melalui sambungan telepon, Kamis (27/1).
Widi mengatakan, satu dari beberapa aspek yang diperhatikan tim Jakpro dan IMI dari perhelatan Formula E adalah bagaimana menyiapkan acara tersebut meski terkendala beberapa tantangan.
"Intinya adalah panitia harus persiapannya bagimana , pra eventnya seperti apa , penanganan marshall seperti apa," ujarnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaBergabungnya para tokoh ini akan membawa dampak besar untuk meningkatkan elektoral.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, rapat pleno KPU menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejauh ini wilayah yang disetujui masuk dalam aglomerasi hanya Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca Selengkapnya