Sejak 1970, dalam tanah Jakarta penuh kabel optik semrawut

Merdeka.com - Kesemrawutan utilitas yang ada di bawah tanah Jakarta lantaran tidak adanya pemetaan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuat saluran khusus utilitas atau ducting, namun terkendala masalah anggaran.

Kepala Seksi Utilitas Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Saleh Dharmawan, mengakui utilitas Jakarta seperti kabel listrik PLN, pipa gas milik PGN dan Telkom tidak tertata dengan baik. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1970.

"Memang sejak tahun 1970 utilitas sudah tertanam di bawah tanah. Tidak ada pemetaan dari utilitas," ujar Saleh saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (18/7)

Saleh menegaskan penataan utilitas memang harus dibangun ducting guna mengatur kesemrawutan utilitas yang ada di Jakarta. Dia menjelaskan awalnya Dinas PU DKI berencana membangun ducting pada 2012 lalu. Namun, lanjut dia, terkendala anggaran milik Pemprov DKI.

"Itu terlalu mahal pembangunan ductingnya yaitu sebesar Rp 45 juta per meter. Jadi tidak jadi dibangun ductingnya," kata dia.

Dia menambahkan Dinas PU DKI akan membangun ducting yang ada di sepanjang jalur Mass Rapid Transit (MRT), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Awalnya, pembangunan ducting tersebut merupakan kewajiban PT MRT. Tetapi, hingga saat ini PT MRT belum membangun ducting tersebut.

"Memang tidak ada perencanaan pembangunan ducting di Jalan Jendral Sudirman soalnya ada pembangunan MRT," pungkas dia.