Saat bawahan Jokowi bentak anak buah dan coba sogok wartawan
Merdeka.com - Ribuan petugas kebersihan dari lima wilayah ibu kota mengikuti acara berbuka puasa bersama di Cawan Monas, Jakarta. Dalam kegiatan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama ( Ahok ) ikut hadir.
Usai acara, salah seorang peserta berbuka bersama lantas menghampiri Ahok dan mengeluhkan soal honornya yang kecil. Di depannya, Ahok lantas memanggil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin dan memberikan instruksi.
"Makanya bapak harus segera perbaiki kontrak kerja dengan swasta, enggak bisa seperti ini terus swasta," ucap Ahok kepada Unu.
Pengakuan itu mendorong sejumlah wartawan untuk mewawancarai sosok pria bertopi hijau tersebut. Namun sayang, upaya itu tidak berhasil karena Unu melarang wartawan mendekatinya.
Meski gagal, para jurnalis mencari peserta lain yang ikut dalam acara itu. Tak lama berselang, kami pun berhasil menemui salah seorang pekerja kebersihan yang tidak mau disebut namanya.
Pria yang bertugas di Kemayoran itu mengaku mendapat honor Rp 71 ribu per hari, dengan demikian dalam sebulan ia mendapat Rp 2,13 juta per bulan. Angka itu meningkat dibandingkan sebelum penetapan UMP DKI, ia hanya menerima Rp 52 ribu per hari.
Di tengah wawancara, tiba-tiba Kepala Suku Dinas Jakarta Kebersihan Pusat, Toga Torop menggertak petugas kebersihan itu.
"Kamu bekerja atau tidak bekerja," tanya Toga kepada petugas tersebut dengan nada emosi, Jumat (19/7).
Dengan mimik ketakutan, pria itu menjawab dengan terbata-bata. "Iya pak, bekerja," jawabnya singkat.
"Kenapa bilang kerja 24 jam? Kamu tahu siapa saya?" kata Toga.
"Iya pak saya tahu," jawab petugas itu.
Melihat itu, para jurnalis bertanya soal sikapnya yang keras terhadap anak buah. Tanpa mengurangi amarahnya, Toga mengaku terpaksa karena diperintah Kadis Kebersihan, Unu. Sebab, ada seorang petugas yang mengaku dipekerjakan selama 24 jam nonstop.
Tak hanya itu, Toga berupaya meyakinkan bahwa pria yang diwawancarai itu hanya menginginkan gaji besar. "Mereka itu cuma ingin gaji besar saja," ucapnya ketus.
Tak berhenti sampai di sana, Toga lantas mencoba menyogok wartawan agar tidak memuat keluhan tersebut. "Ini ada uang buat beli kolak," ujarnya.
Kontan saja, beberapa jurnalis pun langsung menolak sogokan Toga. Tak mau menyerah, secara terang-terangan ia meminta agar dihubungi sesaat menjelang lebaran.
"Ya sudah, nanti lebaran hubungi saya ya," lanjutnya.
Tindakan yang dilakukan Toga ini sungguh ironis saat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Wagub Ahok tengah gencar memperbaiki birokrasi di lingkungan Pemprov DKI. Selain menggertak anak buah sendiri di depan umum, tanpa malu-malu ia pun mencoba menyogok wartawan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaHari kedua lebaran, Presiden Jokowi mengunjungi anak-cucu di Medan,
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, Presiden Jokowi makan malam bersama Prabowo Subianto saat akhir pekan jelang Debat Capres
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaKaesang mengatakan, bahwa saat dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi obrolannya dan arahannya juga banyak.
Baca Selengkapnya