PT Intiland bikin apartemen, Ahok minta jatah 180 pompa air
Merdeka.com - Untuk mengantisipasi banjir di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta pengembang PT. Intiland Tbk memenuhi kewajiban menyediakan pompa di Waduk Melati, Cideng Jakarta Pusat. Sebab, perusahaan itu akan mengembangkan apartemen sehingga ada kewajiban 20 persen untuk membantu Pemprov DKI dalam membangun fasilitas sosial dan fasilitas umum (Fasos fasum).
"Kami lagi mau bagi tugas sama yang punya tanah. Intiland kan yang punya tanah. Dia mau ngembangin apartemen segala macam. Kami pengen mewajibkan dia membuat waduk itu jadi bersih. Dia sumbang pompa. Mereka sudah setuju sumbang 160-180 pompa," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sembari tertawa kecil di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/6).
Jika PT Intiland mau membantu menyediakan pompa, maka Pemprov akan memberikan kemudahan kepada perusahaan tersebut. "Kami bantu dia izin gampang. Terus dia bantu kita dana, gitu loh," ujar Ahok.
Ahok menjamin mengurus surat perizinan akan dipercepat. Jika selama ini lama, karena sejumlah arsitek membuatnya lambat.
"Masalah itu ada sejumlah arsitek yang buat lambat. Itu saja, yang mempersulit di situ. Kami lagi mau evaluasi saat ini," ucapnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca Selengkapnya