Malam ini Jokowi begadang ngitung proyek MRT

Merdeka.com - Setelah mendapat keputusan dari Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) malam ini akan langsung mengkalkulasi proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Nantinya, Jokowi akan langsung mengumumkan kelanjutan proyek tersebut besok.

"Malem ini ngitung MRT. Pulang (rumah dinas) ngitung MRT. Surat Pak Hatta baru saya terima berarti bisa langsung saya hitung," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/1).

Jokowi mengaku mengkalkulasi ulang proyek MRT tidak lama. "Ngitung gitu saja kok lama, kan ada kalkulator, enggak sampai setengah jam rampung," ujar Jokowi.

Pagi tadi, Jokowi sudah menyampaikan besaran skema pembayaran kepada (Japan International Cooperation Agency) selaku lembaga yang membiayai proyek MRT Jakarta. Porsinya 51:49, 51 untuk Pemprov DKI dan 49 pemerintah pusat.

Porsi pengembalian itu di luar permintaan Jokowi. Jokowi awalnya menawarkan 60:40. 60 Pusat, 40 DKI.

Jokowi sejauh ini belum memutuskan kelanjutan proyek MRT. Sebab, sebelumnya masih ada beberapa persoalan yang tak kunjung ada titik temu, terutama skema pembayaran kepada JICA.

Proyek MRT ini akan menelan biaya cukup besar, sekitar Rp 39 triliun untuk dua ruas. Ruas pertama yang dibangun dari Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 15 triliun. Ruas pertama ini yang membiayai adalah JICA berbentuk pinjaman lunak selama 40 tahun.

Sedangkan ruas kedua dari Bundaran HI menuju Kampung Bandan diperkirakan menelan biaya Rp 24 triliun. Soal ruas kedua ini belum ada kejelasan.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi meminta skema pembayaran kepada JICA porsi pemerintah pusat lebih besar. Jokowi menawarkan 60:40. 60 Pusat, 40 DKI. "Yang kemarin kan 42:58," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.

Alasannya, Jokowi ingin porsi Pemprov DKI lebih kecil sehingga bisa mensubsidi harga tiket. Jika tidak disubsidi, harga tiket MRT bisa tinggi.