Komnas HAM sebut Jokowi bedakan warga waduk Pluit dengan Solo
Merdeka.com - Komnas HAM menilai penggusuran warga di bantaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, berbeda dengan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Solo. Sebab, hingga kini belum ada dialog dengan warga bersama Pemprov DKI Jakarta terkait relokasi.
"Sampai sekarang enggak ada dialog sama sekali. Padahal waktu Jokowi merelokasi PKL di Solo bisa dengan makan malam sampai 60 kali," ujar komisioner Komnas HAM, Siane Indriani di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (13/5).
Menurut Siane, dari laporan warga belum pernah ada dialog antara Pemprov DKI Jakarta dengan warga bantaran yang sudah mendiami kawasan waduk Pluit lebih dari 10 tahun.
"Pemerintah tidak boleh melakukan penggusuran sewenang-wenang kepada warga Muara Baru RT 19 RW 17 Pluit, Jakarta Utara," imbuh Siane.
Sementara itu, Ketua Komnas HAM Siti Nurlaela mengatakan, warga waduk Pluit mendatangi Komnas HAM pada 8 Mei 2013. Saat itu mereka memberikan data KTP serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Kita sudah memberikan undangan kepada Jokowi untuk berdialog sejak tanggal 29 April 2013 lalu, tetapi Jokowi tidak bisa hadir. Untuk itu, pada 16 Mei mendatang, pihak Komnas HAM akan mengundang kembali Jokowi untuk melakukan dialog," bebernya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnya