Anggi, korban geng motor yang dikenal penurut

Merdeka.com - Anggi Darmawan (19) menjadi korban tewas dalam penyerangan oleh geng motor di Kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (13/4). Putra sulung dari Darmawan (45) ini dikenal sebagai pribadi yang pendiam, penurut dan tak suka melakukan hal yang neko-neko.

"Dia anak yang baik, penurut dan suka di rumah saja kalau nggak di jemput teman-temannya keluar," ujar Darmawan di rumahnya, Jalan Keselametan Ujung RT 11 RW 02, Jakarta, Sabtu (14/4).

Anggi yang tak lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini juga sangat dekat dengan neneknya. Menurut, Darmawan, putra sulungnya ini selalu memberikan sebagian honor dari bekerja ke neneknya, Reni.

"Waktu masih bekerja, selalu honornya sebagian dikasihkan mbahnya,"katanya.

Reni, nenek Anggi mengatakan bahwa cucu kesayangannya ini selalu datang ke rumah untuk bertanya menu makanan yang dimasak oleh Reni. Biasanya Anggi selalu menyantap pepes bandeng atau ikan asin bersama sayur asem kesukaannya.

"Anggi itu pendiam dan nggak suka kemana-mana, paling ke rumah saya, tanya saya masak apa," jelasnya.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Trianawati, tante Anggi. Bahwa keponakannya ini selain pendiam, pemalu juga suka mengajak bercanda. Tak jarang juga suka meminta rokok kepada Trianawati.

"Anaknya itu pendiam, nggak suka ke mana-mana, kalau ke saya sukanya minta rokok," kata ibu dari dua orang anak ini.

Seluruh keluarga besar Anggi tak ikhlas dan percaya bila sosok pria berperawakan tinggi kurus dan suka bercanda ini sudah tiada. Ibunya pun mengecam pembunuh anaknya untuk dihukum mati.