Ahok curhat banjir & macet ke ilmuwan di Belanda

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengadakan teleconference dengan Diaspora RI Ikatan Ilmuwan Indonesia dan para mahasiswa yang ada di Den Haag, Belanda. Dalam komunikasi jarak jauh itu, Ahok curhat soal banjir dan macet di Jakarta.

Ahok bercerita sebenarnya Pemprov DKI tengah menggarap program penaggulangan banjir dengan cara normalisasi dan pengerukan 13 sungai di Jakarta melalui proyek Jakarta Emergency Dreging Initiative (JEDI). Tapi ada satu masalah yang membuat proyek itu berjalan lamban, yakni sekumpulan masyarakat yang hidup di pinggiran kali.

"Yang kita hadapi sekarang adalah masalah sosial. Untuk area kumuh, dalam dua tahun kami ingin bangun apartemen murah (rusun)," kata Ahok dalam teleconference yang dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/2).

Ahok juga berkeluh kesah soal keinginannya mengembangkan area Kali Ciliwung menjadi kawasan Kampung Apung. Tapi untuk proyek ini, dia mengatakan pemprov terganjal izin pemerintah pusat.

"Beberapa sungai kini dalamnya hanya 30 sentimeter. Karena itulah kita beli alat pengeruk," tambahnya.

Langkah awal yang dilakukan pemerintah menghadapi banjir, kata Ahok, membuat waduk-waduk.

"Ada waduk baru di Taman BMW. Selain itu, membangun pemukiman dekat lokasi slump area. Mereka ingin tinggal di sana karena mereka kerja di sana," terang Ahok.

Dia juga mempromosikan transportasi waterway yang baru saja diresmikan Pemprov DKI.