Introvert adalah Kepribadian yang Nyaman dengan Diri Sendiri, Kenali Karakteristiknya
Introvert adalah jenis kepribadian yang identik dengan pribadi tenang, pendiam, dan misterius.
Introvert adalah jenis kepribadian yang identik dengan pribadi tenang, pendiam, dan misterius.
Anda mungkin pernah mendengar istilah introvert dan ekstrovert. Ini adalah dua jenis kepribadian yang berbeda dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia. Introvert adalah orang-orang yang cenderung lebih suka menyendiri, sedangkan ekstrovert adalah orang-orang yang lebih suka bersosialisasi.
Namun, apa itu introvert? Apa yang sebenarnya yang membuat seseorang menjadi introvert? Apa saja karakteristik dari kepribadian ini? Dan bagaimana cara introvert menjalin hubungan dengan orang lain?
Cambridge Dictionary mendefinisikan introvert sebagai seseorang yang pemalu, pendiam, dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian daripada bersama orang lain.
Introversi atau introvert adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan fokus pada perasaan internal daripada sumber rangsangan eksternal. Menurut Psychology Today, orang introvert adalah orang yang memiliki gaya kepribadian dasar yang ditandai dengan preferensi atas kehidupan batin dan pikiran daripada dunia luar.
Introvert adalah kepribadian yang menikmati pengalaman menenangkan. Introvert tidak takut atau membenci orang lain. Introvert juga bukan seseorang yang pemalu atau takut akan kesepian. Mereka adalah orang-orang yang menikmati keterlibatan satu lawan satu di lingkungan yang tenang, yang lebih cocok dengan susunan sistem saraf mereka.
Bukti menunjukkan bahwa, tidak seperti orang ekstrovert, otak orang introvert tidak bereaksi dengan kuat saat melihat wajah manusia yang baru. Dalam situasi seperti itu mereka menghasilkan lebih sedikit dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan hadiah.
merdeka.com
Psikolog Carl Gustav Jung adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah introvert, introversi, ekstrovert, dan ekstroversi
Jung memperkenalkan teori kepribadian ini pada awal 1900-an untuk mendeskripsikan tipe kepribadian yang memfokuskan energi seseorang baik di dunia dalam maupun luar. Tipe-tipe kepribadiannya mengklasifikasikan sifat individu berdasarkan cara mereka mendapatkan atau menghabiskan energi.
Introvert, kata Jung, adalah tipe yang beralih ke pikiran mereka sendiri untuk mengisi ulang energi sementara ekstrovert mencari orang lain untuk kebutuhan energi mereka.
merdeka.com
Seseorang bisa menjadi introvert karena beberapa alasan. Pertama, seseorang bisa lahir introvert karena cara otak mereka terhubung dalam hal bereaksi terhadap rangsangan eksternal.
Kedua, genetika juga bisa berperan karena jika orang tua Anda introvert, Anda bisa menjadi introvert juga.
Menurut teori otak, introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan dalam cara mereka memproses dopamin, sebuah zat kimia yang berkaitan dengan hadiah dan kegembiraan. Ekstrovert memiliki reaksi yang lebih kuat di daerah otak yang terlibat dalam dopamin, yang berarti mereka lebih termotivasi oleh hal-hal baru, seperti bertemu orang baru, mencoba hal baru, dan aktivitas sosial lainnya. Introvert, di sisi lain, lebih sensitif terhadap dopamin, yang berarti mereka lebih mudah merasa kewalahan oleh rangsangan eksternal dan lebih memilih hal-hal yang tenang dan familiar.
Selain faktor biologis, ada juga faktor psikologis dan lingkungan yang bisa mempengaruhi seseorang menjadi introvert. Misalnya, pengalaman masa kecil, budaya, pendidikan, dan nilai-nilai pribadi bisa mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia. Seseorang yang tumbuh di lingkungan yang tidak mendukung, menekan, atau mengkritik bisa menjadi lebih tertutup dan menyendiri. Seseorang yang hidup di budaya yang menghargai kerendahan hati, kesunyian, dan introspeksi bisa menjadi lebih introvert daripada yang hidup di budaya yang menghargai ekspresi, kegembiraan, dan ekstropeksi.
Introvert bukanlah sesuatu yang bisa diubah atau disembuhkan, melainkan sebuah cara unik untuk melihat dan menjalani hidup.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda seorang introvert adalah dengan mengikuti tes, seperti Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) atau proyek SAPA.
Meski pada beberapa aspek dapat terlihat berbeda pada masing-masing individu, kepribadian introvert memiliki banyak pola perilaku yang sama.
Secara umum, karakteristik orang-orang yang introvert adalah:
Tanda-tanda introversi yang paling umum diakui tidak berasal dari definisi introversi yang sebenarnya.
Dalam sebuah studi tahun 2011 yang dipresentasikan dalam konferensi Society for Personality and Social Psychology di San Antonio, para peneliti menggarisbawahi empat domain introversi yang selaras dengan karakteristik yang sering dikaitkan orang dengan sifat kepribadian ini:
1. Social Introvert
Menggambarkan kecenderungan seseorang yang lebih suka menghabiskan waktu dalam sekelompok kecil orang atau sendirian.
2. Thinking introverts
Menggambarkan kecenderungan seseorang yang menghabiskan banyak waktu terserap dalam imajinasi dan lanskap batin pikirannya.
3. Anxious introverts
Mencerminkan kebutuhan untuk menghabiskan waktu sendirian karena ditemani orang lain memicu perasaan malu, canggung sosial, atau kurang percaya diri.
4. Inhibited introverts
Cenderung bertindak menahan diri daripada dorongan hati. Tipe introvert yang satu ini lebih suka menyimpan pikiran dan perasaannya untuk diri sendiri, dan biasanya tidak akan mengejar hal atau sensasi baru sampai mereka meluangkan banyak waktu untuk mempertimbangkan pilihannya.
Diketahui bahwa introversi bukan hanya cara lain untuk menggambarkan rasa malu, tetapi ada banyak mitos lain tentang kepribadian yang satu ini. Beberapa mitos mengenai introvert yang paling umum adalah:
1. Introvert adalah pribadi yang tidak menyukai orang lain. Pada kenyataannya, orang introvert justru mendapat manfaat dari hubungan dekat dengan orang lain, sama seperti kebanyakan manusia lainnya. Namun, mereka lebih suka menyimpan energi sosialnya untuk orang-orang yang memahami dan mendukung kebutuhan mereka.
2. Introvert memiliki kecemasan sosial. Tentu, beberapa orang introvert juga bisa mengalami kecemasan sosial. Namun ini lebih disebabkan oleh kombinasi dari ciri-ciri kepribadian, seperti ketelitian dan neurotisme, daripada introversi saja.
3. Introvert lebih imajinatif dan kreatif. Kreativitas berasal dari keterbukaan, sifat Lima Besar lainnya. Orang introvert dengan tingkat keterbukaan yang tinggi mungkin dengan mudah menjadi lebih kreatif, tetapi ini tidak berlaku untuk setiap individu introvert.
4. Introvert dianggap kurang berusaha untuk bersosialisasi. Padahal faktanya, jika Anda bahagia dengan diri sendiri apa adanya dan tidak merasa perlu mengubah kebiasaan sosial Anda, menguras energi dengan mencoba memaksa diri sendiri untuk berinteraksi dengan orang lain saat Anda membutuhkan waktu sendirian hanya akan membuat diri sendiri sengsara dan stres.
Tak hanya itu, orang introvert adalah individu yang lebih suka merenung, mendengarkan, dan menghabiskan waktu dengan diri sendiri.
Baca SelengkapnyaOrang tuanya tidak cukup nyaman untuk dijadikan tempat berkeluh kesah.
Baca SelengkapnyaDipenuhi Pepohohan Syahdu, Situ Gede Cocok Jadi Wisata Introvert di Kota Bogor
Baca SelengkapnyaTak hanya cocok sebagai tempat untuk mencari ketenangan, di sini pengunjung juga bisa menikmati menu makanan sambil piknik.
Baca SelengkapnyaBeberapa kegiatan yang cocok buat kaum introvert saat mengisi waktu me time.
Baca SelengkapnyaKata-kata bijak akhir tahun sarat bahan introspeksi diri.
Baca Selengkapnya"Hal ini memang bukan yang pertama kali didengar. Apalagi ada datanya," imbuh Hasto.
Baca SelengkapnyaKesepian tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial seseorang, tetapi juga pada kesehatan mentalnya.
Baca Selengkapnya