Ada Ukiran Domba Garut di Candi Prambanan, Begini Faktanya
Ditemukannya relief dua hewan domba Garut ini disebut berhasil mematahkan klaim Belanda. Begini faktanya.
Ditemukannya relief dua hewan domba Garut ini disebut berhasil mematahkan klaim Belanda. Begini faktanya.
Salah satu candi di kompleks bangunan bersejarah Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tergambar relief dua ekor domba Garut. Keduanya tergambar jelas, di sisi luar bangunan Candi Sewu dan memantik rasa penasaran.
Mengutip YouTube Garut Turunan Kidul, domba Garut tersebut terlihat diukir di dinding batu dengan posisi saling berhadapan di depan pohon kalpataru.
Cirinya juga jelas, dengan tanduk besar yang memanjang dan melingkar sebagai identitas utama dari domba Garut.
Usut punya usut, relief ini mematahkan klaim Belanda yang menyebut bahwa domba Garut bukan hewan asli Indonesia. Simak faktanya.
Untuk mencari keberadaan relief dua ekor domba Garut ini diperlukan effort tersendiri lantaran keberadaannya yang tersembunyi.
Ini karena banyaknya candi yang berdiri di sana, dengan berbagai relief dan motif hewan tumbuhan dan kehidupan sosial.
Berdasarkan informasi di laman kebudayaa.kemdikbud.go.id, jumlah candi di kompleks Prambanan terhitung ada 18 unit, dengan 8 candi utama, 8 candi kecil inti dan 2 candi perwara.
“Jadi kalau pohon kalpataru itu kan menggambarkan hutan ya, itu kenapa di sini terdapat hewan hewan seperti kelinci, domba dan lain-lain. Kalau nggak dicari, ini nggak bakal ditemukan,” kata guide di Candi Prambanan, Harry.
Jika dilihat dari tahun pembuatan Candi Sewu di Prambanan ini, keberadaan domba Garut sudah ada sejak abad ke-7 atau sekitar tahun 600-an.
Mengutip laman resmi Candi Prambanan, saat itu di nusantara memasuki era kerajaan Hindu Buddha yang tengah menguasai Indonesia.
Candi ini turut menggambarkan kehidupan masyarakat pada era tersebut yang masih dekat dengan alam, termasuk menggambarkan bentuk toleransi antar sesama.
Mengutip unpad.ac.id, terukirnya hewan tersebut di relief kompleks Candi Sewu, Prambanan, Klaten ini bisa jadi bukti yang kuat bahwa domba Garut merupakan hewan asli Indonesia dan bukan campur tangan Belanda.
Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran yang juga peneliti domba garut Dr. Ir. Denie Heriyadi, zaman itu terjadi pertukaran komoditas terbaik antar dua kerajaan yakni Mataram dan kerajaan Sunda.
Dia juga mengatakan bahwa ukirannya sangat sesuai dengan ciri asli domba Garut, yakni telinga yang melingkar ke bawah (rumpung) dan buntut yang berbentuk mirip tikut (ngabeurit).
Ditemukannya relief dua domba Garut di sana juga menjadi bukti autentik bahwa domba ini bukan merupakan hewan campuran yang mulanya didatangkan oleh Belanda.
Ini karena keberadaan candi yang di mana terdapat hewan domba di masa itu waktunya sangat jauh, sebelum datangnya bangsa Eropa untuk menjajah Indonesia.
Domba Garut juga kini memperkaya khazanah bahasa Indonesia karena istilah tersebut mulanya datang dari tatar Sunda.
Sosok Fuja Fauziah curi perhatian lantaran menggelapkan uang toko tempatnya bekerja sebesar Rp1,3 miliar.
Baca SelengkapnyaApabila dilihat langsung, gua ini memiliki pintu berbentuk segi empat yang ukurannya sangat kecil.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaDokumen tersebut saat ini sudah diamankan dan akan dibawa sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta Praka RM dkk telah melakukan penggerebekan sebanyak 14 kali di lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaJangan salah, kata "Anjir" ternyata bukan hanya sebuah kata umpatan saja, namun juga jadi nama daerah.
Baca SelengkapnyaBukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.
Baca Selengkapnya