Teknik mancing dengan api di Taiwan, tradisi unik yang nyaris punah

Merdeka.com - Para nelayan Taiwan punya cara yang unik untuk menangkap ikan, yaitu dengan obor. Dulu metode unik ini diterapkan ratusan nelayan. Namun teknik penangkapan ikan modern perlahan-lahan menggeser tradisi memancing dengan api.

Dilansir Reuters, teknik memancing dengan api sudah dimanfaatkan para nelayan sejak ratusan tahun lalu. Mereka menggunakan obor panjang dari bambu yang diikat di tepi perahu. Bilah bambu dilapisi dengan tanah mengandung sulfur.

Para nelayan biasa menangkap ikan pada malam hari. Api obor yang semarak akan menarik perhatian ikan sarden, sehingga mereka berlompatan dan masuk ke dalam jaring nelayan. Dengan cara ini, para nelayan bisa memanen 3 sampai 4 ton ikan dalam 6 jam.

Teknik kuno untuk tangkap ikan di Taiwan © Facebook/NPC Fishery

Teknik kuno untuk tangkap ikan di Taiwan © Facebook/NPC Fishery

Teknik memancing ini mulai dipraktikkan sejak masa pendudukan Jepang. Dulu ada sekitar 300 perahu yang menerapkan teknik menangkap ikan dengan sulfur. Namun menurut asosiasi nelayan Distrik Jinshan, jumlah tersebut menyusut hingga 3 perahu saja. Itupun hanya di Pelabuhan Jinshan. Sementara kebanyakan nelayan di Taipei lebih memilih teknik menangkap ikan yang lebih mutakhir.

Teknik kuno untuk tangkap ikan di Taiwan © Facebook/NPC Fishery

Padahal, tradisi menangkap ikan dengan api ini sempat menjadi daya tarik wisata bagi Jinshan. Pemerintah juga mencoba untuk mempromosikannya sebagai atraksi wisata. Namun kecanggihan peralatan memancing dan berkurangnya anak muda pesisir China yang berminat meneruskan profesi nelayan menjadikan teknik ini semakin langka.

(mdk/tsr)