Makepung Lampit, karapan kerbau basah-basahan ala Jembrana

Merdeka.com - Tradisi lomba pacu kerbau di areal persawahan, atau dikenal dengan Makepung Lampit, kembali digelar Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali. Kompetisi itu dilaksanakan di 'sirkuit' Dusun Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Belasan pasang kerbau yang sudah dipasangi lampit atau alat pembajak sawah, dikumpulkan di areal persawahan. Dalam lomba Mekepung Lampit ini, lintasan dipakai adalah areal persawahan berair dan berlumpur, dengan panjang 80 meter. Hal ini berbeda dengan Makepung biasa yang dilaksanakan di sirkuit tanah padat.

Sepasang kerbau pacuan akan menarik lampit atau alat bajak sawah, dan ditunggangi oleh seorang joki yang umumnya para petani di wilayah desa itu. Sepasang kerbau yang dinyatakan menang lomba adalah yang tercepat sampai garis finish, dan harus berlari lurus.

Makepung Lampit ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Meski demikian, banyak joki tidak bisa mengendalikan laju kerbaunya, sehingga berlari miring, atau sang joki terjatuh. Pemandangan itu sontak mengundang gelak tawa ribuan penonton di pinggir lintasan.

"Kesulitan di Makepung Lampit, laju kerbau sulit dikendalikan, jadinya larinya tidak lurus. Beda dengan Makepung biasa," kata salah seorang joki, Gede Suka Arimbawa, di Jembrana, Bali, Senin (30/11).

Makepung Lampit ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Sementara itu, Kadis Dikporaparbud Jembrana, I Nengah Alit mengatakan, jika lomba Makepung Lampit ini akan menjadi gelaran rutin di Jembrana. "Ini salah satu budaya dan ciri khas hiburan di Jembrana, harus tetap dilestarikan. Dan diagendakan untuk menjadi event tahunan," kata Nengah.