Berburu artefak bangsa Cina kuno di desa Paya Pasir
Merdeka.com - Apa yang ada di benak Anda saat mendengar kata Medan? Ya, salah satu objek wisatanya yang terkenal di sana adalah Danau Toba. Namun, di musim liburan yang bertepatan dengan Hari Raya Imlek kali ini, wisatawan tak perlu jauh-jauh hingga ke Cina untuk menikmati perayaannya. Sebab, sebuah desa di Medan menyimpan cerita sejarah tentang peradaban bangsa Cina. Penasaran seperti apa serunya berlibur di desa ini?
Desa Paya Pasir, Jejak Bangsa Tionghoa di Medan
Sumber foto: ceritamedan.com
Dahulunya, Desa Paya Pasir merupakan pusat niaga berbagai pedagang dari mancanegara, seperti Thailand, Johor, Jawa, dan Cina. Hal tersebut terbukti dari beragam benda peninggalan Cina yang banyak ditemukan di sini. Pecahan keramik Cina abad ke-12 bahkan menjadi salah satu barang bukti berharga yang dapat dilihat langsung oleh wisatawan. Beberapa artefak yang terdapat di desa ini menunjukkan bahwa pusat perniagaan itu jaya pada abad ke-12 hingga awal abad ke-14 bersamaan dengan era kekuasaan Dinasti Sung, Yuang, dan Ming di Cina.
Bagaimana Caranya Menuju Desa Paya Pasir?
Desa Paya Pasir terletak 20 km dari pusat Kota Medan. Untuk menuju ke sini, wisatawan bisa memulai perjalanan dengan rute Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Kuala Namu Medan. Harga terbaik dari maskapai Garuda Indonesia dengan rute ini adalah Rp 2.584.600,- untuk perjalanan pulang dan pergi. Namun, jika wisatawan menginginkan sekali jalan saja, maka Garuda Indonesia hanya memberikan tarif Rp 1.409.000,-.
Sumber foto: infotempatwisata.net
Perjalanan ke Desa Paya Pasir dilanjutkan melalui jalur darat dengan waktu tempuh 1-2 jam. Wisatawan bisa menyewa mobil dari Medan untuk menuju ke sana. Tak hanya untuk mencari jejak peninggalan bangsa Cina, Anda juga bisa menikmati keindahan Danau Siombak yang menawarkan panorama menakjubkan. Jangan lupa untuk mengabadikan setiap momen selama di Desa Paya Pasir, ya.
Berkunjung ke Museum Situs Kota Cina
Sumber foto: pariwisatasumut.net
Museum Situs Kota Cina terletak di Jalan Kota Cina, Lingkungan 9, Desa Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan. Di dalamnya, wisatawan dapat melihat benda-benada bersejarah peninggalan peradaban Cina, mulai dari keramik kuno, tembikar, Arca Buddha, hingga koin. Tak hanya itu, karena beberapa artefak dinyatakan hilang, maka para arkeolog membuat replika sesuai aslinya untuk dipamerkan dalam museum. Koleksi yang tersimpan di sini merupakan benda-benda kuno dari abad 8-13 M.
Salah satu yang terkenal adalah Arca Buddha Amitaba. Arca tersebut terbuat dari granit berukuran tinggi 80 cm, lebar 40 cm, dan tebal 12 cm. Ada pula Arca Dewa Wisnu yang memiliki posisi tegak dengan bagian kepala dan tangan belakang tidak lagi utuh. Meski begitu, wisatawan yang berkunjung ke sini dapat merasakan suasana Tionghoa yang begitu kental.
Menikmati Gebyar Imlek Fair dan Kue Bakul
Sumber foto: analisadaily.com
Selama berada di dalam museum, wisatawan bisa memotret beragam artefak sebagai koleksi dokumentasi selama berlibur. Setelah puas mengelilingi desa dan singgah sebentar di danaunya yang indah, tidak ada salahnya untuk kembali ke Kota Medan dan menikmati Gebyar Imlek Fair yang diadakan sdtiap tahunnya. Di sini, wisatawan dapat menemukan beragam jajanan, pakaian imlek, aksesoris, dan properti lainnya. Uniknya lagi, pagelaran ini juga menghadirkan sejumlah musisi dari Malaysia dan band lokal.
Sumber foto: id.wikipedia.org
Kurang lengkap rasanya bila berkunjung ke Medan tidak mencicipi kue Bakul yang hadir setiap perayaan Imlek. Kue yang terbuat dari tepung pulut dan gula ini melambangkan keakraban dan keharmonisan menurut tradisi Tionghoa. Jadi tidak sabar ingin melahapnya!
Setelah bersuka-ria menikmati perayaan Imlek, manjakan tubuh dengan menginap di Hotel Grand Angkasa. Akan lebih baik bila melakukan reservasi online terlebih dahulu untuk dapatkan harga spesial. Setiap kamar ditawarkan dengan harga berbeda-beda, yaitu Rp 525.000/malam untuk superior room, Rp 675.000/malam untuk deluxe room, Rp 725.000/malam untuk grand room, dan Rp 775.000,-/malam untuk executive floor room.
Merayakan Imlek kini tak perlu jau-jauh ke luar negeri, sebab di kota Medan euforia Imlek pun dapat dirasakan secara semarak. Terlebih Desa Paya Pasir masih menyimpan situs peradaban Tionghoa yang erat kaitannya dengan perayaan Imlek. So, siap untuk mengisi liburan Imlek di kota Medan? (mdk/ind/tmi)
(mdk/tmi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaDi Pulau Penyengat ini, wisatawan bisa menikmati pesona alam seperti indahnya senja sore hari dari pinggir pantai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kota kecil di selatan Jawa Barat ini punya kuliner yang eksotis dan destinasi yang nyeni.
Baca SelengkapnyaNuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini.
Baca SelengkapnyaSetiap libur perayaan hari-hari besar, wisata pantai pasir putih Desa Pasir Mayang selalu dipenuhi oleh pengunjung.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaUngaran merupakan ibu kota Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang banyak memiliki tempat wisata yang indah dan memesona.
Baca SelengkapnyaSalah satu spot wisata di tepi Danau Toba ini unik dan menarik untuk dikunjungi saat akhir pekan.
Baca Selengkapnya