5 Penyebab Kucing Diare dan Cara Mengatasinya
Diare pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, alergi, hingga penyakit kronis.
5 Penyebab Kucing Diare dan Cara Mengatasinya
Diare adalah kondisi di mana tinja kucing menjadi encer dan frekuensi buang air besar (BAB) meningkat drastis.
Diare bisa dialami oleh kucing di segala usia, baik anak kucing maupun kucing dewasa.
Diare pada kucing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, alergi, hingga penyakit kronis.
Diare yang berlangsung lama bisa berbahaya bagi kesehatan kucing karena bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi diare pada kucing.
Berikut ini beberapa kemungkinan alasan kucing mengalami diare dan cara tepat untuk menanganinya.
1. Perubahan Pola Makan atau Alergi Makanan
Salah satu penyebab umum diare pada kucing adalah perubahan pola makan atau alergi makanan.
-
Kapan kucing dianggap mengalami diare? Menurut WebMD, kucing yang buang air besar kurang dari sekali dalam 24 jam atau buang air besar lebih dari tiga kali sehari bisa mengindikasikan sembelit atau diare.
-
Kenapa kucing muntah makanan? Penyebab kucing muntah makanan seringkali terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan terlalu cepat.
-
Apa aja gejala kucing muntah? Biasanya, saat mengalami kondisi ini, terdapat tekanan pada perut, kemudian kucing memuntahkan makanan yang telah dikonsumsi. Selain itu, kondisi kucing muntah makanan juga umumnya disertai dengan beberapa gejala lain. Mulai kehilangan nafsu makan, tubuh lesu dan lemas, dehidrasi, diare, hingga demam.
-
Kenapa kucing demam akibat gangguan metabolisme? Gangguan pada kelenjar tiroid atau adrenalin dapat menyebabkan perubahan suhu tubuh dan demam pada kucing. Kondisi seperti hipertiroidisme dan hipoadrenokortisisme perlu ditangani dengan pengobatan yang sesuai.
-
Apa saja penyebab cacingan pada kucing? Penyebab kucing cacingan yang paling umum sebagai berikut;-Menelan larva dari ASI -Makanan yang terinfeksi -Memiliki kutu dan tak sengaja menelannya -Terjangkit cacing atau larva dari feses saat berada di luar -Kontak dengan siput atau lungworm
-
Gimana cara mencegah kucing muntah? Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kucing Anda mengalami muntah makanan: Pantau pola makan: Pastikan kucing Anda makan dengan perlahan dan tidak terlalu banyak sekaligus. Hindari memberikan makanan dalam jumlah berlebihan dalam satu waktu.
Kucing yang terbiasa dengan makanan tertentu bisa mengalami gangguan pencernaan jika mendapatkan makanan baru yang tidak cocok dengan sistem pencernaannya. Selain itu, kucing juga bisa alergi terhadap beberapa jenis makanan, seperti susu, telur, atau daging.
Alergi makanan bisa menyebabkan peradangan pada usus dan menimbulkan gejala diare.
Cara Mengatasi:
Cara mengatasi diare akibat perubahan pola makan atau alergi makanan adalah dengan mengembalikan pola makan kucing seperti semula atau menghindari makanan yang menyebabkan alergi.
Jika Anda ingin mengganti merek atau jenis makanan kucing, lakukan secara bertahap dengan mencampurkannya dengan makanan lama dalam porsi kecil dan meningkatkan porsi makanan baru secara perlahan.
2. Infeksi Bakteri atau Virus
Infeksi bakteri atau virus di saluran pencernaan juga bisa menyebabkan diare pada kucing.
Beberapa jenis bakteri atau virus yang bisa menyerang kucing adalah salmonella, E. coli, campylobacter, rotavirus, coronavirus, dan parvovirus.
Infeksi bakteri atau virus bisa menular melalui kontak langsung dengan hewan lain yang terinfeksi atau melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Infeksi bakteri atau virus bisa menyebabkan gejala diare yang disertai dengan demam, muntah, lesu, dan kurang nafsu makan.
Cara Mengatasi:
Cara mengatasi diare akibat infeksi bakteri atau virus adalah membawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dokter biasanya akan memberikan infus pengganti cairan tubuh serta antibiotik atau antivirus untuk membunuh penyebab infeksi.
3. Infeksi Jamur atau Parasit
Infeksi jamur atau parasit di usus juga merupakan penyebab lain diare pada kucing.
Jamur yang sering menyerang kucing adalah candida albicans, yang bisa menyebabkan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Parasit yang sering menyerang kucing adalah cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, giardia, dan amuba. Parasit ini bisa masuk ke tubuh kucing melalui kontak dengan tanah, tanaman, hewan lain, atau tinja yang terinfeksi.
Infeksi jamur atau parasit bisa menyebabkan gejala diare yang disertai dengan perut kembung, penurunan berat badan, dan bulu rontok.
Cara Mengatasi:
Cara mengatasi diare akibat infeksi jamur atau parasit adalah dengan memberikan obat antijamur atau obat cacing sesuai dengan resep dokter hewan. Obat ini bertujuan untuk menghilangkan jamur atau parasit dari usus kucing.
4. Penyakit Pankreas
Pankreas adalah organ yang berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan dan hormon insulin.
Jika pankreas mengalami gangguan, seperti peradangan (pankreatitis) atau tumor, maka produksi enzim pencernaan akan terganggu. Akibatnya, makanan yang masuk ke usus tidak bisa dicerna dengan baik dan menyebabkan diare.
Penyakit pankreas juga bisa menyebabkan gejala lain, seperti muntah, nyeri perut, dan diabetes.
Cara Mengatasi:
Cara mengatasi diare akibat penyakit pankreas adalah dengan memberikan obat antiinflamasi atau obat antitumor sesuai dengan resep dokter hewan.
Obat ini bertujuan untuk mengurangi peradangan atau menghentikan pertumbuhan tumor di pankreas.
Selain itu, dokter hewan juga akan memberikan diet khusus untuk kucing yang mengandung makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak.
5. Penyakit Kronis Lainnya
Selain penyebab-penyebab di atas, diare pada kucing juga bisa disebabkan oleh penyakit kronis lainnya, seperti penyakit hati, penyakit ginjal, hipertiroidisme, atau kanker.
Penyakit-penyakit ini bisa mempengaruhi fungsi organ-organ vital dan metabolisme tubuh kucing, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan dan diare.
Penyakit kronis lainnya juga bisa menyebabkan gejala lain, seperti kuning pada kulit atau mata, haus berlebihan, buang air kecil berlebihan, peningkatan atau penurunan berat badan, dan kebotakan.
Cara Mengatasi:
Cara mengatasi diare akibat penyakit kronis lainnya adalah dengan memberikan pengobatan sesuai dengan penyakit yang diderita kucing.
Pengobatan ini bisa berupa obat-obatan, terapi hormon, atau kemoterapi. Pengobatan ini bertujuan untuk mengontrol gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.
Selain itu, dokter hewan juga akan memberikan diet khusus untuk kucing yang sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Itulah kemungkinan-kemungkinan penyebab kucing diare dan cara mengatasinya.
Jika kucing Anda mengalami diare yang berlangsung lama atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan kucing Anda dengan memberikan makanan yang berkualitas, air bersih, vaksinasi rutin, dan pemeriksaan berkala.