Binatang Buas
Sejumlah ikan hiu hasil tangkapan nelayan setempat dijual bebas di sebuah tempat pelelangan ikan di Tanjung Luar, Lombok, Nusa Tenggara Barat (9/11). Penangkapan hiu di perairan sekitar Nusa Tenggara Barat ini menjadi hal biasa bagi nelayan setempat.
Untuk menangkap hiu-hiu tersebut, puluhan nelayan biasanya berlayar hingga ke perairan Samudera Hindia dan Laut Flores.
Tak hanya di dalam negeri, hiu-hiu hasil tangkapan nelayan di Nusa Tenggara Barat ini juga dipasarkan ke China dan Hong Kong.
Seorang pria memotong sirip seekor hiu yang dijual bebas di sebuah tempat pelelangan ikan di Tanjung Luar, Lombok, Nusa Tenggara Barat (9/11).
Ada berbagai jenis hiu yang biasanya ditangkap oleh para nelayan, di antaranya adalah Hiu Loreng, Hiu Kejen, Hiu Lonjor dan Hiu Tikus.
Sejumlah sirip hiu tengah dijemur sebelum diekspor ke luar negeri.
Seorang pria saat mengolah kulit hiu. Bebasnya penangkapan dan penjualan hiu di Nusa Tenggara Barat ini menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan ekosistem laut Indonesia.
Di sana telah dibangun sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara pasar dengan desa di sebelahnya.
ini dapat memberikan rasa aman bagi nelayan dan keluarga mereka dalam risiko yang dihadapi.
Hari Nelayan Nasional merupakan momen penting dalam menghargai dan mengapresiasi peran vital para nelayan.
Seekor hiu abu-abu dengan cincin besi menjerat tubuhnya terlihat di dekat Seal Rock, New South Wales, Australia, pekan lalu.
Polisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
BMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Selain itu, bagi warga yang memiliki kucing peliharaan kesayangannya juga dapat disterilisasi di tempat ini.
Rekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Keberadaan Panglima Laot ini sudah muncul sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17.
Meskipun mayoritas penarinya perempuan, Tari Miyang juga boleh dibawakan oleh laki-laki
Follow