Universitas Cambridge Bangun Laboratorium Tes Covid-19, Targetkan 30.000 Tes Sehari
Merdeka.com - Laboratorium tes Covid-19 akan dibangun di Universitas Cambridge, Inggris. Pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai 100.000 tes Covid-19 sampai akhir April.
Menteri Kesehatan, Matt Hancock berjanji hal ini menjadi bagian dari lima strategi untuk meningkatkan jumlah tes di seluruh negeri. Demikian dikutip dari Sky News, Kamis (9/4).
Departemen Kesehatan telah mengumumkan konsorsium perusahaan baru untuk mempercepat pengembangan tes antibodi baru, mengatakan akan "mengembangkan dan meluncurkan jutaan tes virus corona dalam beberapa bulan mendatang".
Perusahaan farmasi termasuk AstraZeneca dan GlaxoSmithKline (GSK) terutama akan fokus pada tes untuk mengidentifikasi apakah orang saat ini terjangkit virus, yang dikenal sebagai tes antigen.
Universitas Cambridge bekerja sama dengan AstraZeneca dan GlaxoSmithKline pada fasilitas barunya, yang bertujuan untuk memproses 30.000 tes per hari di Laboratorium Anne McLaren.
Wakil Rektor Universitas Cambridge, Stephen Toope mengatakan fasilitas itu bertujuan untuk mendukung target pemerintah.
"Tujuan kami pada awal Mei ada fasilitas yang sepenuhnya berjalan dan akan dapat memproses sekitar 30.000 tes dalam sehari," jelasnya dalam program Today Radio BBC 4.
"Itu akan melampaui pemenuhan target pemerintah 100.000 orang per hari," lanjutnya.
CEO AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan pihaknya optimis tes bisa dimulai pada pertengahan April.
Beroperasi Pertengahan April
Soriot mengatakan laboratorium akan mulai dengan 1.000 hingga 2.000 tes per hari pada pertengahan April, kemudian "meningkat secara progresif" menjadi 30.000 tes pada pekan pertama Mei.
Dalam pernyataan bersama pihak universitas, AstraZeneca dan GlaxoSmithKline mengatakan, walaupun pengujian diagnostik bukan bagian dari bisnis inti salah satu perusahaan, mereka akan bergerak secepat mungkin untuk membantu dengan fokus pada penyediaan pakar ilmiah dan teknis kelas dunia.
"Kami terus memberikan penghormatan kepada mereka yang bekerja di garis depan pandemi ini, di Inggris dan secara global," tambah pernyataan bersama itu.
"Mengalahkan COVID-19 membutuhkan upaya kolektif dari semua orang yang bekerja di layanan kesehatan dan kami berkomitmen untuk memainkan peran kami."
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya