Taliban potong tangan dan kaki dua lelaki Afghanistan
Merdeka.com - Militan Taliban memotong kaki dan tangan dua lelaki Afghanistan sebab mereka bekerja untuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (22/4), dua lelaki itu bekerja di bagian logistik di Provinsi Herat Barat. "Keduanya asal Distrik Koshk Robat Sangi. Mereka tertangkap oleh taliban dan masing-masing kaki dan tangan diputus," ujar juru bicara kepolisian Herat Nur khan Nekzad.
Selain menyerang dua lelaki itu, mereka juga membunuh dua orang lain tidak diketahui. Sepanjang April pemberontak Taliban telh membunuh 222 orang dalam aksi kekerasan.
Badan keamanan milik organisasi non-pemerintah mengatakan kekerasan Taliban meningkat 47 persen pada kuartal pertama tahun ini bila dibandingkan tahun lalu.
Mulai tahun lalu hingga kini sebanyak 2.209 operasi militer dilakukan dan sebanyak 467 pemberontak serta 107 pasukan militer Afghanistan terbunuh. Sementara 362 pemberontak ditahan.
Afghanistan mempunyai 100 ribu personil militer dan 66 ribu berasal dari Amerika Serikat.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat Kecil Takut Barongsai, Inilah 14 Fakta Menarik Afgan. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaSosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangkat anak lebih tinggi, sang ayah lantas memberi hormat.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Komandan terjun langsung saat patroli pasukan TNI AU amankan aset tanah negara.
Baca SelengkapnyaKematian N bermula ketika anaknya tak kunjung kembali ke rumah setelah berpamitan ke rumah majikan tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaNegara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Baca Selengkapnya