Suara militer suara Tuhan di Thailand
Merdeka.com - Sejak junta militer Thailand merebut pemerintahan dipimpin mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra banyak ahli politik meramalkan petinggi militer siapa pun itu bakal berada di tampuk penguasa yang menjalani roda negara. Prediksi mereka terbukti. Kemarin Negeri Gajah Putih ini secara resmi menunjuk panglima angkatan bersenjata Jenderal Prayuth Chan Ocha.
Mulai dari pemerintahan diambil alih atas instruksinya, Prayuth membentuk anggota parlemen dipilihnya sendiri. Dia mengamankan suara telak dari legislatif. Dari 197 Majelis Legislatif nasional, Prayuth memperoleh 191 suara di Ibu Kota Bangkok.
"Itu tidak mengejutkan sama sekali," ujar Paul Chambers, direktur riset dari Institut Hubungan Negara Asia Tenggara, seperti dilansir oleh majalah TIME (21/8). Menurutnya tidak ada tokoh kuat lain dalam parlemen bentukan itu selain sang jenderal. Jika mereka dicalonkan pun mereka tidak akan bersedia bersaing dengan Prayuth.
Hanya saja posisi perdana menteri ini harus mendapat dukungan resmi dari Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. Meski semua hanya formalitas, namun ini dianggap penting untuk meraup kepercayaan rakyat. Jika raja sudah memberikan anugerahnya, lengkap sudah titel kekuasaan dikumpulkan oleh Prayuth, yakni komandan tertinggi militer, pemimpin junta, dan pemimpin roda pemerintah.
"Saya tidak bisa memikirkan al lain dalam sejarah Thailand. Mereka mempunyai komandan tentara, perdana menteri, dan pemimpin junta militer pada waktu yang sama," ujar Chambers.
Kelompok hak asasi Human Rights Watch memberi label ini sebagai penghargaan tertinggi atas kediktatoran. Ini bakal menyebabkan kritik keras dari lawan politik, media, dan akademisi seperti mereka menentang kudeta oleh militer. Demokrasi di Thailand masih cacat sebab hak dasar dan kebebasan bersuara belum pulih sepenuhnya dari tekanan angkatan bersenjata.
Dengan diangkatnya Prayuth, Thailand mengukuhkan diri menjadi negara junta militer paling kuat abad ini. Pengalihan kekuasaan pada tentara ini sudah terjadi 12 kali sejak berakhirnya sistem kekuasaan monarki absolut atau kepemimpinan di tangan raja pada 1932.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaBeredar Kabar Belasan Menteri Ingin Mundur, Luhut: Sudah Ditawarin Enggak Mundur-Mundur
Tanpa menahan, Luhut mempersilakan menteri yang ingin mundur segera pamit dari jabatannya.
Baca Selengkapnya13 Alasan Mengapa Orang Pintar dan Cerdas Lebih Sulit Merasa Bahagia
Seseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Militer Tiba-tiba Tampar & Pukul Bintara TNI AD Baru Dilantik, Ternyata Adiknya Sendiri
Ada satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaTangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaCak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaHati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca Selengkapnya