Serangan Israel tewaskan istri dan anak panglima militer Hamas
Merdeka.com - Serangan udara Israel ke Kota Gaza kemarin menewaskan istri dan putri panglima militer Hamas Muhammad Deif. Serangan itu terjadi setelah pembicaraan gencatan senjata gagal dilakukan.
Beberapa jam menjelang berakhirnya gencatan senjata 24 jam, Hamas meluncurkan roket ke Israel dan dibalas dengan serangan udara hingga menewaskan lagi warga Palestina, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (20/8).
Menurut petugas medis, pihak Palestina menuding Israel melancarkan 35 kali serangan, salah satu di antaranya mengenai sebuah rumah di Gaza dan menewaskan dua perempuan dan bayi perempuan berusia dua tahun. Sebanyak 21 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Target serangan Israel itu tidak segera diketahui. Namun di Kairo, Mesir, pemimpin senior Hamas, Musa Abu Marzuk mengatakan korban tewas itu termasuk istri dan seorang anak Muhamad Deif, panglima sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam. Deif sendiri sudah beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan Israel di masa lalu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen sedih pertemuan ayah dan anak di Gaza, Palestina yang terpisah selama agresi militer.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaIsrael juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaKondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Baca Selengkapnya