Seorang Tahanan Mati Kelaparan di Penjara Amerika
Merdeka.com - Seorang warga Amerika Serikat (AS) meninggal karena kelaparan di tahanan. Larry Price Jr (51) meninggal di dalam selnya di Sebastian County, Arkansas pada 2021.
Saat tewas, beratnya hanya 54 kilogram dari yang biasanya 83 kilogram.
Foto-foto hasil otopsi menunjukkan badannya yang kurus kering, pipinya cekung, tulang selangka dan tulang rusuknya menonjol pada kulitnya. Telapak kakinya bengkak, pucat, dan berkeriput karena berdiri terlalu lama di dalam air di dalam selnya.
Dalam gugatan yang diajukan pada Jumat di pengadilan federal Arkansas, keluarga menuding bahwa Price yang tidak memiliki rumah dan menderita penyakit mental yang parah, dibiarkan mati kelaparan selama setahun dalam penahanan praperadilan. Dalam gugatan itu disebutkan Price diabaikan oleh staf penjara dan kontraktor kesehatan swasta.
Dikutip dari The Washington Post, Senin (16/1), pejabat di penjara Sebastian County mengatakan, pihaknya menyediakan tenaga medis untuk merawat narapidana yang membutuhkan perawatan dan sedang melakukan tinjauan internal terhadap kasus Price.
Bagi keluarga, kematian Price sangat menyakitkan. Menurut mereka, kematian itu bisa dicegah dengan sangat mudah — dimulai dengan keputusan untuk memasukkan seorang pria penderita skizofrenia ke dalam sistem yang tidak pernah dirancang untuk merawatnya dan kemudian menahannya tanpa pengadilan selama setahun karena tidak mampu membayar uang jaminan sebesar USD100.
Kuasa hukum keluarga Price, Erik Heipt menyebut kematian Price adalah salah satu kasus terburuk yang pernah dia tangani dalam hampir 20 tahun terakhir.
Price adalah salah satu dari 1.200 orang yang meninggal dalam penjara di AS, menurut data Biro Statistik Peradilan tahun 2019.
Price ditangkap pada Agustus 2020. Saat itu dia berjalan ke kantor polisi di Fort Smith dan mulai berlaku tidak karuan, salah satunya pura-pura menembak dengan jarinya dan mengeluarkan kata-kata ancaman kepada petugas kepolisian. Dia diketahui menderita skizofrenia.
Polisi lalu menangkapnya saat itu. Dia didakwa dengan tuduhan kejahatan tingkat pertama melontarkan ancaman teror.
Kemudian pihak berwenang menetapkan uang jaminannya sebesar USD1.000 dan hanya perlu membayar USD100 agar bisa bebas, tapi Price tidak memiliki uang. Dia kemudian tetap ditahan sendirian di dalam sel sampai kematiannya pada Agustus 2021.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akhirnya, kekayaan sang ayah habis dan mereka pindah ke pemukiman miskin di Jefferson County.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaTak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaBulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca Selengkapnya