Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Remaja pelaku pemerkosaan India cuma terancam tiga tahun penjara

Remaja pelaku pemerkosaan India cuma terancam tiga tahun penjara Aparat Ibu Kota New Delhi India berjaga di sekitar pengadilan demi persidangan kasus pemerkosaan. usatoday.com ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi di Ibu Kota New Delhi, India, yang masih remaja nantinya akan menjalani persidangan di pengadilan anak-anak. Jika terbukti bersalah, maksimum hukuman bagi remaja itu hanya tiga tahun penjara.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (29/1), saat ini polisi belum menuntut secara resmi kepada remaja itu. Ini sebab polisi berharap remaja itu cukup umur terlebih dahulu sehingga dapat dimasukkan ke pengadilan umum bersama lima pelaku lainnya.

Remaja tidak disebutkan namanya ini tidak memiliki pengacara. Namun, pengadilan merasa keterlibatan dia saat insiden pemerkosaan yang terjadi pertengahan bulan lalu itu tidak diketahui.

Putusan ini langsung mengejutkan ayah korban yang melihat cuplikan persidangan itu melalui tayangan televisi. "Tiba-tiba seluruh tubuh saya merasa tidak berdaya dan saya tidak percaya dengan ini. Bagaimana mungkin pengadilan menyatakan dia bukan pelaku utama. Apa mereka tidak tahu apa yang telah dia lakukan," kata ayah korban.

Pengacara kelima pelaku mengatakan para kliennya mengaku tidak bersalah. Bahkan, satu pelaku menyebut dirinya telah disiksa oleh polisi.

Keputusan atas remaja itu tentu akan menimbulkan kemarahan banyak orang, termasuk para pengunjuk rasa, polisi, dan pemimpin politik, yang telah menyerukan agar batas minimum seseorang yang dapat diajukan ke pengadilan sebagai orang dewasa diturunkan dari 18 tahun menjadi 16 tahun.

Polisi menuduh remaja berusia 17 tahun dan kelima pelaku telah melakukan tindak pemerkosaan dan pemukulan terhadap mahasiswi itu di dalam sebuah bus sebelum membuang korban dan pacarnya di jalanan. Korban yang mengalami luka parah akhirnya meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama hampir dua pekan.

Kasus pemerkosaan brutal ini langsung menyebabkan perdebatan dan kemarahan di seantero India sebab semakin merajalelanya kejahatan terhadap perempuan.

Presiden India Pranab Mukherjee bahkan sampai membuat pernyataan tidak biasa di televisi nasional empat hari lalu. Dia meminta agar India meninjau ulang pedoman moral mereka.

Dewan pengadilan anak-anak yang terdiri dari seorang hakim dan dua pegiat kesejahteraan anak-anak mengatakan telah menerima laporan dari sekolah remaja itu. Dalam dokumen itu pelaku disebutkan lahir pada 4 Juni 1995.

Dewan mengatakan remaja itu tidak perlu melakukan tes tulang untuk menentukan berapa umur remaja itu. Namun, polisi menduga remaja itu lebih dari 17 tahun.

"Ini salah, kita harus melakukan tes tulang untuk mengetahui umur pelaku yang sebenarnya sebab dokumen bisa saja salah," kata abang korban.

Di India, persidangan terhadap kasus pemerkosaan dilakukan secara tertutup untuk melindungi identitas korban.

Mereka yang gagalkan pemerkosaan, mulai bocah sampai tentara Cegah pemerkosaan, partai di India bagikan pisau buat perempuanGuru tega nodai anak kandung berusia 7 tahun Pelaku pemerkosaan di India divonis Sabtu mendatangTingkat pemerkosaan di New Delhi meningkat 23 persenPerempuan India boleh pakai pisau untuk hadapi pemerkosaKasus perkosaan meningkat, hukuman pelaku harus beri efek jeraAyah korban pemerkosaan di India minta pelaku digantungPemerkosa pantas dihukum mati, lokalisasi jangan dilegalkan 3 Polisi Malaysia pemerkosa TKI diberi penangguhan penahanan

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya

Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya

Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.

Baca Selengkapnya
Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Pertama di Indonesia, Perlu Diketahui

Sejarah Pemilu Pertama di Indonesia, Perlu Diketahui

Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

Baca Selengkapnya