PM Ukraina klaim Putin bakal 'hilangkan' Ukraina
Merdeka.com - Perdana Menteri Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, mengklaim Presiden Rusia, Vladimir Putin bakal 'menghilangkan' Ukraina agar daerah tersebut bisa diraih kembali. Untuk menghilangkan Ukraina, Yatsenyuk mengatakan Putin terus membuat konflik antara pemerintah dengan pemberontak Ukraina.
"Tujuan Putin adalah membunuh proyek Ukraina, dan itu hanya untuk menghilangkan Ukraina. Saya tidak ragu," ujar Yatsenyuk, seperti dilansir dari laman The Independent, Jumat (17/7).
Yatsenyuk juga mengatakan ada bukti tak terbantahkan terhadap pengelakan Rusia mendukung pejuang separatis di ujung timur Ukraina.
"Saya sangat yakin, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh Rusia dengan menggunakan pejuang separatis yang ada di ujung timur Ukraina. Saya yakin Rusia dalang dibalik penembakan itu," lanjut dia.
Sebuah bukti yang ditunjukkan keamana Ukraina, BUK-M1 merupakan rudal buatan Rusia. Hal itu ditunjukkan sebagai bukti Rusia ada dibalik jatuhnya pesawat MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur ini.
Selain itu, kekuatan separatis Rusia juga dinyatakan beroperasi di sekitar lokasi kecelakaan di Hrabove. Namun pemimpin mereka, Igor Girkin membantah terlibat dalam penembakan tersebut. Malahan belakangan, diketahui dia mencari uang Rp 12 triliun untuk membantu 18 penumpang, enam di antaranya warga Inggris.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaRusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca Selengkapnyaugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca Selengkapnya